Jumat, 27 Februari 2015

skyscraper

degree comparison

degree Comparison atau bentuk perbandingan adalah kata sifat yang digunakan untuk menyatakan tingkat perbandingan. Dalam bahasa Inggris menggunakan 3 bentuk perbandingan, yaitu : 1. Positive Degree 2. Comparative Degree 3. Superlative Degree Contoh : - Widia is as big as Ajeng. ---------------> Positive Degree (Widia sama besarnya dengan Ajeng.) - Rina is bigger than Widia. ---------------> Comparative Degree (Rina lebih besar daripada Widia) - Mira is the biggest. ---------------> Superlative Degree (Mira paling besar.) 1. POSITIVE DEGREE Positive Degree (Tingkatan Biasa) adalah kata sifat yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu benda atau orang dalam keadaan sama dengan yang lainnya. Susunan kalimat ini dibentuk dengan menempatkan kata sifat ( adjectives) diantara dua as. to be + as + adjective + as Contoh : - He is as tall as his uncle. (Dia sama tinggi dengan pamannya.) - Najlia is as smart as Rania. (Najlia sama pandainya dengan Rania.) - You are as small as my sister. (Kamu sama kecilnya dengan kakak perempuan saya.) 2. COMPARATIVE DEGREE Comparative Degree (Tingkatan Lebih) digunakan untuk menyatakan bahwa keadaan suatu benda atau orang lebih dari yang lainnya. Aturan pembentukan kalimat ini adalah sebagai berikut : to be + comparative + than Keterangan : - Tambahkan akhiran "er" pada kata sifat ( adjectives ) yang pendek (umumnya terdiri dari satu atau dua suku kata), gabungkan dengan kata "than". - Untuk kata sifat ( adjectives ) yang lebih panjang (lebih dari dua suku kata) umumnya didahului dengan kata "more" sebelum kata sifat, kemudian diikuti dengan kata "than". Contoh : - My house is larger than Doni's house. (Rumah saya lebih luas daripada rumah Doni.) - Magazine is more interesting than newspaper. (Majalah lebih menarik daripada koran.) - Mr.Jack is richer than Mr. Black. (Tuan Jack lebih kaya daripada Tuan Black.) Keterangan : 1. Kata sifat yang berakhiran huruf -e diubah menjadi comparative dengan menambahkan -r. Contoh : - brave : berani ---> braver : lebih berani - large : luas ---> larger : lebih luas - wide : lebar ---> wider : lebih lebar - safe : aman ---> safer : lebih aman - fine : bagus ---> finer : lebih bagus 2. Kata sifat yang terdiri dari satu suku kata dan berakhiran dengan huruf mati dapat diubah menjadi comparative dengan menambahkan -er - hard : keras ---> harder : lebih keras - high : tinggi ---> higher : lebih tinggi - low : rendah ---> lower : lebih rendah - slow : pelan ---> slower : lebih pelan - young ; muda ---> younger : lebih muda 3. Kata sifat yang berakhiran huruf mati setelah satu huruf hidup yang berbunyi dapat diubah menjadi comparative dengan menggandakan huruf mati tersebut dan kemudian menambahkan -er. - big : besar ---> : bigger: lebih besar - fat : gemuk ---> fatter : lebih gemuk - hot : panas ---> hotter : lebih panas - thin : kurus ---> thinner : lebih kurus 4. Kata sifat yang berakhiran huruf -y setelah huruf mati dapat diubah menjadi comparative dengan menggantikan huruf -y dengan huruf -i kemudian ditambahkan -er. - crazy : gila ---> crazier : lebih gila - easy : mudah ---> easier : lebih mudah - happy : gembira ---> happier : lebih gembira - lazy : mlas ---> lazier : lebih malas - tidy : rapi ---> tidier : lebih rapi 5.Kata sifat yang berakhiran huruf -r, -er, -le, -ow dapat diubah menjadi comparative dengan menambahkan -er. - clever : pandai ---> cleverer : lebih pandai - near : dekat ---> nearer : lebih dekat - poor : miskin ---> poorer : lebih miskin - narrow : sempit ---> narrower : lebih sempit - shallow : dangkal ---> shallower : lebih dangkal 6. Kata sifat yang terdiri dari tiga suku kata atau lebih dapat diubah menjadi comparative dengan menambahkan more. - beautiful : cantik ---> more beautiful : lebih cantik - delicious : enak ---> more delicious : lebih enak - difficult : sulit ---> more difficult : lebih sulit - important : penting ---> more important : lebih penting - useful : berguna ---> more useful : lebih berguna 7. Beberapa kata sifat diubah menjadi comparative dengan pola yang tidak beraturan. - good : bagus ---> better : lebih bagus - bad : buruk ---> worse : lebih buruk - little : sedikit ---> less : lebih sedikit - much : banyak ---> more : lebih banyak - far : jauh ---> farther/further : lebih jauh 3. SUPERLATIVE DEGREE Superlative Degree (Tingkatan Paling) digunakan untuk menyatakan bahwa suatu benda atau orang adalah paling dibanding lainnya. to be + the superlative Keterangan : - Tambahkan akhiran "est" pada kalimat adjective yang pendek (umumnya yang terdiri dari satu atau dua suku kata). Dahului dengan kata sandang "the". - Untuk kata sifat (adjectives) yang lebih panjang (lebih dari dua suku kata) umumnya didahului dengan kata "most" sebelum kata sifat itu. Dahului dengan kata "the". - Kata sifat yang berakhiran dengan huruf -e diubah menjadi superlative dengan menambahkan huruf "-est". Keterangan : 1. Kata sifat yang berakhiran huruf -e diubah menjadi superlative dengan menambahkan -st. Contoh : - brave : berani ---> bravest : paling berani - large : luas ---> largest : paling luas - wide : lebar ---> widest : paling lebar - safe : aman ---> safest : paling aman - fine : bagus ---> finest : paling bagus 2. Kata sifat yang terdiri dari satu suku kata dan berakhiran dengan huruf mati dapat diubah menjadi superlative dengan menambahkan -est - hard : keras ---> hardest : paling keras - high : tinggi ---> highest : paling tinggi - low : rendah ---> lowest: paling rendah - slow : pelan ---> slowest : paling pelan - young ; muda ---> youngest : lpaling muda 3. Kata sifat yang berakhiran huruf mati setelah satu huruf hidup yang berbunyi dapat diubah menjadi superlative dengan menggandakan huruf mati tersebut dan kemudian menambahkan -est. - big : besar ---> : biggest: paling besar - fat : gemuk ---> fattest : paling gemuk - hot : panas ---> hottest : paling panas - thin : kurus ---> thinnest : paling kurus 4. Kata sifat yang berakhiran huruf -y setelah huruf mati dapat diubah menjadi superlative dengan menggantikan huruf -y dengan huruf -i kemudian ditambahkan -est. - crazy : gila ---> craziest : paling gila - easy : mudah ---> easiest : paling mudah - happy : gembira ---> happiest : paling gembira - lazy : mlas ---> laziest : paling malas - tidy : rapi ---> tidiest : paling rapi 5.Kata sifat yang berakhiran huruf -r, -er, -le, -ow dapat diubah menjadi superlative dengan menambahkan -est. - clever : pandai ---> cleverest : paling pandai - near : dekat ---> nearest : paling dekat - poor : miskin ---> poorest : paling miskin - narrow : sempit ---> narrowest : paling sempit - shallow : dangkal ---> shallowest : lpaling dangkal 6. Kata sifat yang terdiri dari tiga suku kata atau lebih dapat diubah menjadi superlative dengan menambahkan most. - beautiful : cantik ---> most beautiful : paling cantik - delicious : enak ---> most delicious : paling enak - difficult : sulit ---> most difficult : paling sulit - important : penting ---> most important : paling penting - useful : berguna ---> most useful : paling berguna 7. Beberapa kata sifat diubah menjadi superlative dengan pola yang tidak beraturan. - good : bagus ---> beest : paling bagus - bad : buruk ---> worst : paling buruk - little : sedikit ---> least : paling sedikit - much : banyak ---> most : paling banyak - far : jauh ---> farthest/furthest : paling jauh Semoga bermanfaat. Read more: http://www.kursusmudahbahasainggris.com/2013/11/pengertian-bentuk-dan-contoh-degrees-of.html#ixzz3SviqTzKM

Rabu, 25 Februari 2015

comparative-contrastive

Megawati’s and Yudoyono’s family backgrounds show similarities and differences. Megawati is accustomed to living in state palace, her father was the former Indonesian president. Megawati has always had everything done for her. She hardly knows how to struggle for earning a living. She once entered a university but she didn’t finish it for certain reasons. She is not talkative and seems to hardly concern to others. Yudoyono is accustomed to living in a strict discipline manner, his father was an army. He is a loyalist. He has always worked hard to achieve what he wanted. Unlike Megawati, Yudoyono could finish his university education even until doctorate degree, instead of his military educational background. Yudoyono was a sociable person. Both of these notified figure used to served as high rank government officials in this country. Megawati and Yudoyono have a great contribution to this nation.

Senin, 16 Februari 2015

kebebasan beragama

syafa'at

Ketika Manusia Berharap Syafa’at dari Nabi-nabi Di dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Imam Abi Laits as-Samarqandi, dikisahkan pada Hari Kiamat nanti, sekelompok manusia ada yang merasa sangat kesusahan dengan keadaan yang dialaminya. Mereka kemudian mendatangi Nabi Adam a.s. berharap sang “Abal Basyar” dapat memberikan pertolongan. “Isyfa’ lana (syafa’atilah kami)!” teriak mereka. Namun, sayangnya jawaban yang keluar tidak sesuai harapan mereka, “Aku tidak berani menempati maqam memberikan syafa’at kepada kalian! Aku pernah dikeluarkan dari Surga, sebab kesalahanku,” ungkap Nabi Adam a.s. “Pada hari ini, tidak ada hal yang lebih menyusahkan dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim!” Kemudian mereka beralih, menuju kepada Nabi Ibrahim a.s, sang Khalilullah (kekasih Allah). Jawaban serupa didapatkan mereka setelah menemui Nabi Ibrahim a.s. “Aku tidak berani. Aku pernah berbohong tiga kali!* “Pergilah engkau kepada Nabi Musa!” Kepada Nabi Musa, mereka kembali menitipkan harapan. “Mintakan kami syafa’at dari Allah, agar Allah segera memberikan keputusan kepada kami,” pinta mereka. Namun, kembali kekecewaan yang mereka dapatkan. “Sewaktu di dunia, aku pernah membunuh seseorang. Maka, pada hari ini, tidak ada hal yang paling kupikirkan dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Isa!” Untuk ke sekian kali, mereka belum jua mendapat jawaban. Tibalah kepada Nabi Isa a.s. “Wahai, Isa! Sudikah anda memintakan syafa’at untuk kami?” “Aku dan ibuku dijadikan sesembahan, dianggap sebagai Tuhan selain Allah. Maka, pada hari ini, tidak ada hal yang paling kupikirkan, dibanding diriku sendiri. Pergilah kalian kepada Nabi Muhammad, sang penutup para nabi!” Kemudian mereka mendatangi Nabi Muhammad saw. untuk meminta syafa’at. “Na’am, ana laha! Akulah yang memiliki hak untuk memberikan syafa’at, sehingga Allah memberikan izin dan ridha kepada orang yang kuberikan syafa’at,” jawab Rasulullah saw. Maka, kepada siapa lagi kita menggantungkan harapan untuk mendapat syafa’at di Hari Akhir nanti? Sudah semestinya pula, kita berharap untuk mendapatkan syafa’at dari al-musthofa, sembari mendendangkan syair pujian untuk beliau: Isyfa’ lana/ Ya habibana/ Laka syafa’at/ wa hadza mathlabi/ Ya Nabi//. (Ajie Najmuddin) *Nabi Ibrahim pernah ‘berbohong’ tiga kali : 1. Ketika diajak untuk pergi ke kuil, kemudian ia berbohong bisa sakit kalau berangkat ke kuil. 2. Usai menghancurkan berhala, kemudian ditanya raja Namrud, siapa yang menghacurkan berhala, dijawab : yang menjawab berhala adalah berhala yang laing besar. 3. Ketika ditanya raja Namrud, perihal istrinya, dijawab : ini saudara perempuan saya.

makalah msdm prof udin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilkan informasi yang berguna untuk perusahaan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebutuhan manusia akan teknologi juga semakin banyak..Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan diantaranya berfungsi dalam tataran operasional, dalam proses monitoring dan controlling, membantu proses perencanaan, membantu komunikasi, dan juga berperan dalam interorganisational. Sistem informasi sekolah yang efektif, baik untuk sekolah dengan skala kecil, menengah maupun besar sangat dibutuhkan. Mengingat pentingnya manajemen informasi dalam sebuah organisasi, sekolah juga harus menerapkan manajemen informasi yang didukung oleh teknologi computer untuk keefektifannya. Berkaitan dengan hal tersebut, makalah ini akan mengupas bagaimana system informasi teknologi diterapkan di sekolah. 1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan system informasi 2. Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan computer? 3. Bagaimana teknologi informasi dan computer ini diterapkan di ssatuan pendidikan? 1.3. Tujuan Makalah Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah; 1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan system informasi 2. untuk mengetahu apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan computer 3. untuk mengetahui bagaimana teknologi informasi dan computer di terapkan di satuan pendidikan (sekolah). 1.4. Kegunaan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna untuk menjawab apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komputer. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis, sebagai media informasi tentang bagaimanakah teknologi informasi dan computer ini diterapkan di satuan pendidikan atau sekolah. 1.5. Metode Pengumpulan Data Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode model analisis teks. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sistem Informasi Kita dapat melihat secara lebih dekat hubungan antara sistem informasi dengan organisasi. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui tentang bagaimana organisasi mempengaruhi teknologi dan sistem. Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan teknologi informasi. Manajer juga akan memutuskan siapa yang akan membuat dan mengoperasikan sistem, dan pada akhirnya memberikan pertimbangan rasional dalam pembuatan sistem. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan : 1. Keputusan-Keputusan Tentang Peran Sistem Informasi Organisasi mempunyai dampak langsung terhadap teknologi informasi melalui keputusannya tentang bagaimana teknologi akan digunakan dan peran apa yang akan dimainkan dalam organisasi. Dukungan terhadap perubahan peran telah merubah secara teknikal serta sistem konfigurasi organisasi yang secara nyata telah memberikan computing power dan data, sehingga menjadi lebih dekat dengan pemakai akhir. Mesin hitung elektronik dengan fungsi-fungsi yang terbatas dalam tahun 1950-an telah memberikan cara baru. Mainframe yang tersentralisasi dapat melayani kantor pusat dengan kantor cabang di beberapa lokasi yang terpencil pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an komputer mikro yang ditempatkan di sebuah departemen atau divisi dihubungkan dengan komputer pusat. Tahun 1980-an, komputer mikro desktop pertama kali digunakan secara independen, kemudian dihubungkan dengan minicomputer dan komputer yang berukuran besar. Dalam tahun 1990-an, rancangan jaringan organisasi secara penuh dikembangkan. Dalam rancangan baru ini, central mainframe computer menyimpan dan mengkoordinasi informasi dan mengalirkannya ke desktop-desktop dan bahkan ke ratusan jaringan lokal yang lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem telepon. Sistem informasi telah menjadi bagian integral, on-line, dan interactive tools yang secara mendalam berfungsi dalam operasi dari menit ke menit serta pengambilan keputusan organisasi. Dengan demikian organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem dan tidak akan mampu bertahan ketika sistem ini runtuh. 2. Keputusan Tentang Siapa Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi lnformasi Cara kedua dimana organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui keputusan tentang siapa yang akan mendesain, membangun, dan mengoperasikan teknologi di dalam organisasi. Teknologi komputer mirip dengan teknologi yang lain, termasuk didalamnya teknologi otomotif. Disamping mobil, masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, bengkel, pompa bensin, insinyur mesin, polisi, dan produsen spare-part. Automobile adalah sebuah paket pelayanan, organisasi dan manusia/orang. Demikian pula sistem informasi mensyaratkan sub-unit organisasi khusus, spesialis informasi, serta kelompok pendukung yang lain. Manajer membuat keputusan penting tentang paket komputer: keputusan tentang apa yang dilakukan oleh teknologi informasi Paket-paket itu terdiri dari tiga entitas. Pertama, fungsi atau unit organisasi formal yang biasa disebut departemen sistem informasi. Kedua, ahli-ahli atau spesialis sistem informasi seperti programer, sistem analis, project leader, manajer sistem informasi. Demikian pula spesialis eksternal seperti supplier hardware dan manufaktur, perusahaan software, dan konsultan yang berpartisipasi pada operasi harian dan perencanaan sistem informasi jangka panjang. Ketiga, paket sistem informasi adalah teknologinya itu sendiri, baik software maupun hardware. Saat ini kelompok sistem informasi menjadi agen perubah yang sangat kuat dalam organisasi, mendesak strategi baru dalam bisnis dan memaksa produk-produk dihasilkan dengan berbasis informasi serta memerlukan koordinasi antara pengembangan teknologi dan perencanaan perubahan organisasi. Ukuran dan departemen sistem informasi sangat bervariasi dan sangat tergantung pada peran dan sistem informasi dalam organisasi serta ukuran organisasi. Pada perusahaan dengan ukuran menengah sampai besar kelompok sistem informasi terdiri dan 100 sampai 400 orang. Ukuran kelompok sistem informasi dan total pengeluaran untuk komputer sistem informasi (khususnya organisasi yang menjual produk informasi) dapat menghabiskan sampai 40 persen dari gross revenues. Pada tahun-tahun pertama penggunaan komputer, ketika peran sistem informasi dibatasi, kelompok sistem informasi umumnya terdiri dari programer dan ahli teknik. Saat ini kebanyakan kelompok sistem informasi dan analis sistem tumbuh atau bertambah secara proporsional. Sistem analis biasanya merupakan pihak yang menghubungkan antara kelompok sistem informasi dengan fihak lain dalam organisasi. Hal lain yang menjadi tugas analis adalah menterjemahkan masalah-masalah bisnis dan kebutuhannya ke dalam persyaratan sistem dan informasi. Manajer sistem informasi adalah pimpinan tim programer dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, kepala kantor dan kelompok automation, dan manajer operasi komputer dan staf data entry. End user adalah representatif dan departemen diluar kelompok sistem informasi dimana aplikasi di kembangkan. Pemakai (users) ini mempunyai peran penting dalam desain dan pengembangan sistem informasi. 3. Keputusan Tentang Mengapa Membangun Sistem Informasi Untuk membangun sistem informasi, manajer mempunyai beberapa alasan rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau menyediakan tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan. Sekilas, jawaban dari pertanyaan Mengapa organisasi mengadopsi sistem informasi? tampaknya sangat sederhana. Namun secara jelas organisasi mengadopsi sistem informasi adalah untuk menjadi lebih efisien, menghemat uang, dan mengurangi jumlah tenaga kerja. Meskipun respon-respon yang demikian secara umum benar untuk masa-masa yang lalu, namun alasan-alasan itu bukanlah alasan-alasan pokok untuk mengadopsi sistem. Sistem yang ada saat sekarang dibangun dengan tujuan efisiensi untuk hal- hal yang menyangkut pekerjaan pikiran. Namun alasan lain yang lebih mendasar dan mudah diterima, sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat penting jika ingin tetap bertahan dalam bisnis. Sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat vital sebagaimana peningkatan modal seperti bangunan-bangunan modern atau corporate headquarter. Peningkatan dalam pengambilan keputusan (kecepatan, akurasi, keterpaduan), pelayanan yang lebih baik kepada customer dan harapan klien, koordinasi kelompok-kelompok yang terpencar, serta menguji kekuatan kontrol terhadap personal maupun pengeluaran menjadi alasan penting untuk membangun sistem (Huff dan Munro, Husein, M.F. dan Wibowo, A. 2002). Alasan terkini, organisasi mengadopsi sistem karena ingin mendapatkan competitive benefit (manfaat kompetitif). Dengan demikian, pertanyaan yang tampaknya jawabnya sangat mudah Mengapa organisasi mengadopsi sistem? adalah sangat kompleks. Beberapa organisasi sekedar ingin menjadi lebih inovatif untuk mendapatkan benefit ekonomi secara langsung. Untuk beberapa kasus, sistem informasi dibangun karena ambisi dari beberapa kelompok dalam organisasi dan antisipasi dampak dan konflik yang tengah berlangsung dalam organisasi. Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah faktor eksternal organisasi yang mempengaruhi adopsi dan desain sistem, Beberapa faktor lingkungan eksternal adalah peningkatan biaya tenaga kerja atau sumber daya yang lain, persaingan dan perusahaan lain, dan perubahan regulasi pemerintah (Undang-undang). Secara umum faktor-faktor lingkungan eksternal ini dapat dianggap sebagai batasan-batasan lingkungan. Namun pada saat yang sama, lingkungan juga menyediakan beberapa kesempatan kepada organisasi, seperti teknologi baru, sumber modal baru, pengembangan proses produksi baru, memaksa kompetitor untuk keluar, program-program baru pemerintah yang dapat meningkatkan permintaan produk-produk tertentu. Gambar 1: Model pengembangan sistem dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain (Sumber: Laudon, K.C. & Jane P. Laudon, dalam Husein dan Wibowo, 2002) Faktor institusional adalah faktor internal organisasi yang mempengaruhi proses adopsi dan desain sistem informasi. Faktor ini mencakup tata nilai (value), norma, dan hal-hal penting yang dapat membentuk strategi penting dalam organisasi. Sebagai contoh adalah manajemen puncak dapat memutuskan bahwa perusahaan perlu menerapkan sistem kontrol yang lebih ketat terhadap proses persediaan, dan oleh sebab itu memutuskan untuk membangun sistem informasi persediaan (inventory information systems). Sistem itu kemudian diadopsi, dikembangkan, dan dioperasikan hanya untuk keperluan internal dan alasan-alasan kelembagaan. 2.2. Pengertian Teknolgi Informasi dan Komputer Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. [2] Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). ". Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain. TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan . 2.3. penerapan Teknologi Informasi dan Komputer dalam Manajemen SDM Pendidikan Sistem teknologi informasi dan komputer digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi termasuk di satuan pendidikan (sekolah). Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. 1. Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu operasi dalam manajemen suatu sekolah. Sumber informasi di sekolah, baik database siswa, guru, program sekolah harus tercatat, baik dalam bentuk data maupun grafik yang sewaktu-waktu dapat diolah dan digunakan secara efektif. 2. Tahap berikutnya yaitu tahap pengorganisasian. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan, penjadwalan, dll. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam tahap perencanaan. 3. Tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan. Semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan operasi dicatat, disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi. Manajemen SDM pendidikan yang diawali proses perencanaan, rekrutmen pegawai, seleksi pegawai, pengembangan, kompensasi, informasi, serta aturan kepegawaian harus terdokumentasikan dengan baik. 4. Tahap yang terakhir adalah tahap pengendalian. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi, apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Hasil pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan keputusan berikutnya. Peranan sistem teknologi informasi dan komputer adalah untuk mencatat, menyimpan, dan mengorganisasikan semua data yang terkait dengan operasi tersebut, serta mengolah data-data tersebut menjadi informasi yang dapat dilaporkan pada pihak-pihak yang membutuhkannya. Sistem informasi sekolah yang efektif, baik untuk sekolah dengan skala kecil, menengah maupun besar sangat dibutuhkan. Menurut Castetter (1996: 427) menerangkan setidaknya teknologi informasi dan komputer dalam manajemen SDM dapat digunakan dalam: 1. Sumber informasi Sumber informasi di sekolah, baik database siswa, guru, program sekolah harus tercatat, baik dalam bentuk data maupun grafik yang sewaktu-waktu dapat diolah dan digunakan secara efektif. 2. Modul Informasi Manajemen SDM pendidikan yang diawali proses perencanaan, rekrutmen pegawai, seleksi pegawai, pengembangan, kompensasi, informasi, serta aturan kepegawaian harus terdokumentasikan dengan baik. Pada tahap ini maka, teknologi Modul tentang proses perencanaan, rekrutmen, 3. Kriteria Penerimaan Informasi Teknologi Informasi dan komputer, dapat digunakan untuk mengolah data, baik menganalisa tujuan, nilai, relevansi, kelengkapan, biaya, validitas, reliabilitas, kurun waktu (timelines), dan akurasi data. 4. Sistem penyimpanan Dalam Manajemen SDM, komputer dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan informasi, yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Berikut merupakan contoh penggunaan TIK dalam proses rekrutmen dan seleksi pegawai: a. Proses rekrutmen Pada sekolah yang mempunyai aturan sumber daya manusia yang efektif , akan membutuhkan rekrutmen personil dari luar untuk menduduki posisi tertentu. Teknologi informasi dan komunikasi bisa digunakan secara ektensif dalam administrasi proses rekrutmen, seperti penyesuaian kebutuhan posisi/pekerjaan dengan karakteristik pelamar, informasi seleksi tes, latar belakang pelamar, penyelidikan internal, hasil wawancara, dan kemajuan proses pelamar. Dua jenis informasi penting : 1. Pemenuhan informasi tentang posisi bagi personil yang akan direkrut 2. Pemenuhan informasi tentang pelamar pekerjaan Tipe lain dari penggunaan informasi dalam pengaturan proses rekrutmen meliputi: a. Keefektifan metode dan sumber rekrutmen b. Alokasi budget/pembiayaan, c. Ongkos atau analisis keuntungan d. Pengawasan pelamaran e. Gambaran / deskripsi dari kelompok kandidat f. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi Untuk mendapatkan analisis tersebut dibutuhkan beberapa data yang dibentuk melalui penggunaan teknik statistik dan matematika. Maka untuk mempercepat proses tersebut, maka teknologi informasi dan komputer sangat dibutuhkan. b. Proses Seleksi Merupakan pengambilan keputusan untuk memilih sesorang mengisi lowongan atau jabatan yang telah tersedia. Seleksi ketat dimungkinkan untuk memperoleh orang-orang yang tepat dan berkualitas. Seleksi bisa dilakukan melalui tes, mempelajari data pelamar, wawancara maupun rekomendasi. Teknologi informasi dalam proses seleksi digunakan khususnya dalam: 1. Penyimpanan data kandidat pegawai 2. Penetapan standar kandidat yang akan diterima 3. Metode seleksi (tes kompetensi, wawancara, dll) 4. Proses penyeleksian 5. Keputusan pemilihan kandidat Dengan informasi yang jelas, sekolah dapat melakukan penempatan pelamar sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan atau dapat dikatakan bahwa sekolah dapat menentukan pelamar sesuai dengan job spesifikasinya yang pada akhirnya akan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Peran mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan diantaranya berfungsi dalam tataran operasional, dalam proses monitoring dan controlling, membantu proses perencanaan, membantu komunikasi, dan juga berperan dalam interorganisational. Teknologi Informasi dan Komunikasi besar sekali peranannya dalam manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam proses rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan dan penilaian para pegawai. Hal –hal yang berhubungan dengan administrasi dapat dengan cepat dilakukan tanpa mengeluarkan banyak biaya. Jadi keuntungan TIK itu selain bisa mempercepat proses informasi dan administrasi juga bisa meminimalisir pengeluaran biaya dan tenaga. 3.2. Saran Setiap lembaga pendidikan harus sudah bisa memanfaatkan TIK sebagai media kerja,misalnya dalam proses rekrutmen tidak harus selalu mengirimkan berkas secara manual, cukup dengan memanfaatkan IT bisa dengan sistem online. DAFTAR PUSTAKA Castetter, W. (1996). The Human Resource Function in Educational Administration (sixth ed.). New Jersey: New Jersey Prentice-Hall, Inc. Husein, M.F. dan Wibowo, A. 2002. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Jogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Saud, U. S. dan Sutarsih, C. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Sumber daya Manusia dalam Bidang Pendidikan/Persekolahan. Bahan Ajar Perkuliahan Manajemen SDM. UPI Bandung. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umatnya sampai akhir zaman. Adapun tujuan penulisan proposal ini, tiada lain adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen SDM dalam pendidikan. Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada sehingga memungkinkan tugas ini kurang sempurna, baik struktur kalimat maupun isinya. Dalam pelaksanaan penyusunan dan penulisan proposal ini, banyak pihak-pihak yang telah membantu. Untuk itu semua, penulis sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Prof. Dr. H. UDIN S. SAUD,.Ph.D. sebagai dosen dari mata kuliah Manajemen Manajemen SDM dalam pendidikan. 2. Seluruh rekan-rekan kelas 13 c pasca sarjana Universitas Galuh Ciamis, yang selalu memberikan semangat, dorongan baik moral maupun material. 3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Akhirnya, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan umumnya bagi pembaca serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Tasikmalaya, Mei 2013 Penulis PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DALAM MANAJEMEN SDM PENDIDIKAN TUGAS KELOMPOK Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas MSDM Prof. Dr. H. UDIN S.SAUD. Ph.D Oleh ADAM WAHID PRAMULYANA NUNIEK WAHYUNI DEPON NURUL AIDA ELIS IDAH DEDE TEJA.K PROGRAM PASCA SARJANA UIVERSITAS GALUH CIAMIS 2013

Rabu, 11 Februari 2015

TANDA ORANG MUNAFIK

Tanda orang munafik kata Nabi ada tiga Tandanya yang pertama kalau bicara berdusta Tandannya yang kedua sengaja melupakan janji Tandanya yang ketiga amanahnya dikhianati Jangan suka berdusta ingatlah akan janji Jangan mengkhianati takutlah siksa Illahi Jadi orang munafik disiksa diakherat nanti Jadi orang bertaqwa diakherat pasti bahagia.

Minggu, 08 Februari 2015

hafidz quran dalam penjara....pendapat anda?

suara merdu

suara hati pengamen

ungkapan hati anak yang merindukan ibu

lagu yang bikin kita nangis

AN NABAWY PTIQ - LABBAIKALLAH

pendidikan karakter

Tips efektif pendidikan karakter di sekolah 1. Menghidupkan sholat berjamaah 2. Mencium tangan guru 3. Menambah mata pelajaran biografi para tokoh 4. Membuat pesan-pesan pendek di tempat strategis 5. Menggelar doa dan istighosah rutin 6. Menyediakan koleksi buku akhlak yang berkualitas 7. Mengunjungi mentor 8. Menanamkan keihklasan 9. Membuat program praktik pendidikan karakter 10. Memberikan reward dan sanksi (jamal ma’sum asmani : 2011 dalam buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah)

Metode paikem

Metode paikem dalam pendekatan scientific 1. Billboard rangking (urutan nilai luhur) 2. The power o f two (kekuatan dua orang) 3. Snow balling (bila salju) 4. Numbered heads together ( NHT) 5. Jigsaw 6. Problem posing 7. Concept map/mind map 8. Reading guide 9. Every one is a teacher here 10. Chalk talk 11. Modeling the way atau memberi contoh demonstrasi 12. Team quiz 13. Index card match 14. Poster comment 15. Poster session 16. Critical incident 17. Call on the next speaker 18. Card sort (penilaian kartu) 19. Small group discussion 20. Onformation search 21. Shoping idea 22. The muddiest point

Peran guru

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran Guru sebagai pengelola kelas dan pembelajaran Guru sebagai fasilitator/mediator Guru sebagai pembimbing Guru sebagai motivator Guru sebagai sumber belajar Guru sebagai evaluator Guru sebagai demonstrator (PAIKEM JIGAW)

Kamis, 05 Februari 2015

rukun taqwa

IMAN, ISLAM, IHSAN – RUKUN TAQWA Cara mendapatkan taqwa adalah satu pakej yang terdiri dari tiga perkara. Tiga perkara inilah yang paling penting dan paling asas dari keseluruhan usaha mendapatkan taqwa itu. Kalau tiga perkara ini tidak diperolehi dan tidak dihayati, maka usaha yang lain itu tidak ada erti apa-apa. Kalau dibuat pun sia-sia belaka. Tiga perkara dalam pakej itu yang dinamakan rukun taqwa adalah: 1. Iman 2. Islam 3. Ihsan Kita biasa dengar tentang Iman sampai sudah lali. Kita biasa dengar tentang Islam sampai sudah lali. Kita pun sebut Ihsan sampai sudah lali. Tetapi kita tidak pernah tahu ketiga-tiga itu adalah rukun taqwa. Ketiga-tiga perkara di atas yang dijadikan satu pakej dinamakan rukun taqwa. Kalau rukun tidak ada kita tidak dapat tegakkan taqwa. Ibarat rumah, kalau tiang tidak ada, kita tidak boleh tegakkan rumah. Selama ini kita tidak pernah belajar atau diajar tentang rukun taqwa ini. Ia adalah asas, tapak atau benih taqwa. Memang itu salah kita. Kita belajar pun tidak pernah habis. Belajar sedikit, pindah. Belajar sedikit, tinggal. Kalau hendak dikupaskan lagi, ketiga-tiga istilah ini bolehlah dikaitkan dengan Tauhid, Syariat dan Tasawuf. Iman itu Tauhid. Islam itu Syariat dan Ihsan itu Tasawuf. Setiap perkara dalam ajaran Islam itu ada rukun dan ada syaratnya. Ada sah dan ada batalnya. Sembahyang misalnya, ada rukun, ada syarat, ada sah dan ada batalnya. Begitu juga dengan puasa dan haji, ada syarat, rukun, sah dan batalnya. Dengan taqwa tentulah lebih-lebih lagi kerana ia lebih besar dari sembahyang, lebih besar dari puasa dan lebih besar dari haji. Tentu ada rukun, syarat, sah dan batalnya. Orang tidak pernah ceritakan hal ini. Iman, Islam dan Ihsan adalah rukun taqwa. Rukun itu ertinya tiang. Kalau tidak ada tiang ertinya taqwa tidak boleh dibangunkan. Iman ada pakejnya. Islam ada pakejnya. Begitu juga Ihsan ada pakejnya. Contohnya, Islam itu yang asasnya ialah rukun Islam. Yang tambahannya banyak seperti sembahyang sunat, puasa sunat, berjuang dan lain-lain. Itu semua syariat. Ga-bungan semua itu, barulah jadi rukun kepada taqwa. RUKUN DALAM RUKUN Walaupun rukun taqwa itu ialah Iman, Islam dan Ihsan tetapi dalam rukun taqwa itu ada pula rukun-rukun tambahan yang lain. Ia rukun di dalam rukun. Rukun di dalam rukun ini diperjelaskan seperti berikut: 1. Iman Iman di sini ialah apa yang diterangkan di dalam rukun iman yang enam iaitu percaya akan Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Akhirat dan qada’ dan qadar. Dalam rukun iman yang enam ini pula, ada empat perkara yang menjadi rukun iaitu rukun dalam rukun. Dalam hendak membangunkan iman di atas enam rukun iman itu, ada empat rukun lagi iaitu: i. Ilmu Keenam-enam rukun iman itu tidak boleh dibangunkan kalau tidak ada ilmu. Kalau kita sekadar percaya tetapi tidak berdasarkan ilmu, tiang pada iman sudah runtuh. Rukun pada rukun iman itu sudah tidak ada. Membangunkan iman mesti atas dasar ilmu supaya kefahaman kita terhadap enam rukun iman itu betul dan tepat. ii. Faham Ilmu itu pula mesti difahami yakni ia tidak boleh terhenti di akal. Ia mesti diserapkan ke dalam hati. Memahami itu adalah dengan akal dan hati. iii. Yakin Selepas ilmu tentang enam rukun iman itu jelas dan di-fahami, kita kena yakin dengannya. Keyakinan ini tidak boleh dicelahi oleh syak, zan atau waham. Keyakinanlah yang akan mendorong kita menghayatinya. Namun hendak yakin dengan Tuhan dan lain-lain perkara dalam rukun iman berdasarkan ilmu bukan senang. iv. Penghayatan Hendak menghayati inilah yang susah. Menghayati itu maksudnya merasa bertuhan. Merasakan Tuhan ada peranan dalam hidup kita. Merasa hebat, cinta dan takut dengan Tuhan. Merasakan Tuhan sentiasa melihat, mengetahui dan mengawasi kita. Begitu juga penghayatan tentang rukunrukun iman yang lain. Jadi ada empat perkara dalam satu pakej yang menjadi rukun kepada rukun iman yang enam. Yakni berlaku atau tidaknya rukun iman yang enam itu ditentukan oleh empat tiangnya iaitu ilmu, faham, yakin dan penghayatan. Di sini, tidak ada satu perkara pun yang bersifat lahiriah. Kesemuanya bersifat maknawiyah. Rukun iman itu bukan percaya begitu sahaja. Kita mesti yakin. Mungkin percaya atas dasar ilmu, mudah. Tetapi untuk yakin, itu susah. Ia perlu kepada kefahaman. Untuk menghayati lebih-lebih lagi susah. Contohnya ada disebut dalam Al Quran dan Hadis: Maksudnya: “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya.” Tuhan berkata lagi: Maksudnya: “Barangsiapa pemurah, dia tidak akan papa bahkan Tuhan akan pemurah dengannya. Tuhan akan lepaskan dia dari masalah dan diberi rezeki dari sumber Allah.” Walaupun ini kita percaya tetapi dalam realiti hidup, san-daran kita bukan pada Tuhan. Itu yang susah. Kita percaya sumber rezeki kita dari Tuhan tetapi sandaran kita pada duit. Kita percaya tetapi sandaran kita pada kerja. Kita rasa kalau tidak ada kerja, kita tidak boleh makan. Kita percaya Tuhan memberi rezeki tetapi sandaran kita dengan ilmu. Kita percaya dengan Tuhan tetapi kita rasa kalau tidak bersandar dengan menteri atau kuasa politik, kita tidak boleh berniaga, tidak boleh makan. Susah hendak yakin. Percaya, memanglah percaya tetapi hendak yakin, susah. Sedangkan iman itu satu pakej iaitu ilmu, faham, yakin dan penghayatan. Kalau tidak cukup pakejnya, cacatlah iman. Kalau besar cacatnya, jadi kafir. Kalau kafir, sembahyang dan puasa pun tidak berguna. Kekal dalam Neraka. Kalau dosa kecil ia menjadi besar sebab ia bersangkut dengan akidah. Iman itu perlu ada ilmu, faham, yakin dan dihayati, baru sempurna. 2. Islam Islam merangkumi lima rukun Islam yang kita semua sudah pelajari di masjid dan di surau. Ia adalah mengucap dua kalimah syahadah, sembahyang, puasa, zakat dan haji. Seperti juga iman, cara untuk membangunkan lima rukun Islam ini ada rukunnya pula sebagai tiangnya. Kalau tidak ada rukunnya atau tiangnya, bagaimana kita hendak bangunkan rukun Islam. Ada lima perkara dalam satu pakej yang menjadi rukun kepada tertegaknya rukun Islam itu iaitu: i. Ilmu Syahadah umpamanya takkanlah cukup dengan mengu-capkan kalimah sahaja dengan tidak ada ilmunya dan tidak tahu tuntutan-tuntutannya. Terjemahannya sahaja tidak cukup. Begitu juga sembahyang. Mesti juga berdasarkan ilmu. Jadi rukun Islam itu mesti berdasarkan ilmu. Amalan tanpa ilmu tertolak. ii. Faham Dalam menegakkan rukun Islam, kita mesti faham. Kalau dengan ilmu sahaja, mungkin kita boleh buat yang lahirnya tetapi batinnya rosak. Faham perlu untuk menjaga batin atau roh ibadah. iii. Yakin Yakin menjadi syarat. Kita kena yakin dengan ilmu kita dan ibadah kita itu. Ia perintah Tuhan. Bukan suka-suka dan bukan sekadar hobi. iv. Perlaksanaan (Amalan) Semua rukun Islam itu mestilah dilaksanakan dan diamalkan mengikut ilmunya. Di sini baru ada perkara yang lahiriah. v. Penghayatan (Rasa) Dalam melaksanakan rukun Islam, ia perlu dihayati supaya bukan lahir saja yang berbuat. Hati mesti ikut sama. Sembahyang contohnya mesti ada penghayatan. Rupanya, dalam rukun Islam ada lima lagi rukunnya dalam satu pakej. Empat berbentuk dalaman atau batiniah dan satu berbentuk lahiriah. Ada ilmu, faham, yakin dan laksanakan (amalkan), itu mudah tetapi untuk menghayati adalah payah. Apa maksud hayati? Menghayati itu adalah merasa. Contohnya sembahyang. Antara rukunnya ialah membaca Fatehah. Katalah kita ada ilmu tentang surah Al Fatehah. Kita faham tajwid, faham makna dan faham maksudnya. Kita pun baca. Kita boleh baca tetapi belum tentu kita boleh merasa. Kita baca, cantiklah tajwidnya, faham pula makna dan maksudnya, tetapi sudah bolehkah kita rasa? Dalam sembahyang didapati ramai orang boleh baca tetapi tidak boleh merasa. Doa qunut contohnya, boleh dibaca dan mungkin tahu maksud bacaan itu, tetapi tidak boleh dirasa. Kalau tidak boleh dirasa maka tidak ada kesannya. Ia tidak sampai ke hati. Padahal kalau kita dapat rasa, baru ia tertuju kepada akal dan roh. Sebab itu seorang yang boleh merasa, dia tidak buat amalan sunat pun tidak apa. Amalan wajibnya pun sudah cukup berkesan. Ada Sahabat Rasulullah yang tidak buat ibadah sunat tetapi Rasulullah kata dia ahli Syurga. Ibadahnya berkesan, walaupun dia buat yang wajib-wajib sahaja. Dalam rukun Islam ini, kita kenalah ada ilmu, faham, yakin, amal dan hayati (rasa). 3. Ihsan Kalau diterjemah secara bahasa atau secara lughah, Ihsan maksudnya berbuat baik. Tetapi Ihsan yang bersifat rohaniah atau hati lain maksudnya. Ihsan ditakrifkan oleh Rasulullah SAW begini: “Hendaklah kamu sembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Memang kamu tidak boleh melihat Tuhan tetapi hendaklah kamu sedar dan rasakan di dalam hati kamu, bahawa Tuhan melihat kamu.” (Riwayat Muslim) Ihsan itu ialah apabila roh dan akal sedar bahawa Tuhan sedang melihat. Rasa Tuhan melihat, mendengar, mengetahui dan rasa Tuhan berkuasa mentadbir diri kita. Ada rasa kehambaan dan rasa bertuhan ketika kita laksanakan perintah dan suruhan Tuhan. Itu sangat sulit kalau jiwa tidak hidup yakni kalau rasa bertuhan tidak ada. Rasa bertuhan itu bukan di waktu beribadah sahaja. Waktu tidur dan berehat pun, rasa bertuhan itu patut ada. Bagaimana? Bayangkan, kalaulah ada seekor harimau di depan kita, bolehkah kita lupakan harimau itu seolaholah ia tidak ada dan tidak wujud? Kalau ada harimau di depan kita, bolehkah kita makan dan minum serta melupakan harimau itu begitu sahaja? Bukan sahaja hendak lupakan harimau, hendak makan pun kita tidak lalu. Tidak tentu arah kita dibuatnya. Harimau tidak sehebat mana. Tuhan maha hebat. Nasib kita di dunia dan di Akhirat adalah di tangan-Nya. Kalau Dia kata mati, matilah kita. Kalau Dia kata miskin, akan miskinlah kita. Jadi, bagaimana kita hendak lupakan Tuhan. Itulah Ihsan. Yakni, waktu ibadah fardhu dan sunat atau di luar ibadah, terasa Tuhan melihat dan memerhati. Terasa bahawa Dia yang berkuasa di atas diri kita dan serba salah dan tidak tentu arah kita dibuatnya. Ihsan ini sangat susah untuk diamalkan. Ia ada di dalam ibadah dan ada di luar ibadah. Waktu puasa ada Ihsan, di luar puasa pun ada Ihsan. Waktu sembahyang ada Ihsan, di luar sembahyang pun ada Ihsan. Begitu juga waktu haji. Di dalam dan di luar haji ada Ihsan. Ertinya rasa bertuhan tidak boleh hilang. Rasa bahawa Tuhan itu berkuasa tidak boleh hilang. Rasa Tuhan itu melihat, mengetahui dan berkehendak tidak boleh hilang. Inilah yang dimaksudkan oleh sepotong ayat Al Quran: Maksudnya: “Orang yang mengingati, terkenang-kenangkan Allah di waktu berdiri, duduk dan ketika ber-baring.” (Ali Imran: 191) Ertinya, bukan sahaja di dalam ibadah malahan di luar ibadah, sewaktu sedang bekerja, sedang membeli belah, sedang berjalan, sedang memasak, semua ingat dan terkenang-kenangkan Allah. Inilah rukun Ihsan. Rukun Ihsan itu satu sahaja iaitu rasa bertuhan, seperti rasa diawasi, rasa dilihat dan rasa Tuhan sentiasa menguasai kita. IBADAH ITU BERTUJUAN UNTUK MENDIDIK Ibadah itu sama ada ibadah lahir yang terangkum di dalam syariat, lagilah ibadah batin atau ibadah hati yang terangkum di dalam Tauhid dan Tasawuf, ianya bertujuan untuk mendidik. Ia makanan bagi jiwa. Ia dapat membina dan memberi kekuatan kepada jiwa. Ia boleh menambah taqwa. Supaya ibadah itu dapat mendidik, mesti ada disiplinnya yakni mesti ada ilmunya, difahami, diyakini dan dihayati. Ilmu itu benda mati. Faham itu bila ilmu dapat mencetuskan rasa. Yakin itu bila pegangan kuat dan tidak goyang dan penghayatan itu ialah apabila hati, roh dan jiwa turut sama dalam beribadah. Ilmunya sudah tentu penting kerana tanpa ilmu, kita tidak akan tahu cara yang sebenar untuk beribadah dan tanpa ilmu, ibadah kita pasti akan tertolak. Tuhan tidak terima ibadah yang dibuat tanpa ilmu. Faham lebih penting lagi sebab faham itulah hikmahnya. Faham itu ialah ilmu dalam ilmu. Kalau tidak faham, batin atau roh ibadah akan rosak. Yakin perlu supaya hati kita tidak dilanda syak, ragu, zan dan waham yang akan merosakkan ibadah kita. Kemuncak dari ilmu, faham dan yakin itu adalah pengha-yatan. Penghayatan itu ialah apabila ilmu, faham dan yakin itu betul-betul menjadi roh kita, otak kita, hati kita dan sikap kita. Apabila sesuatu ibadah itu sudah dihayati. Maka ibadah itu akan menjadi sumber didikan, sumber kekuatan jiwa dan akan menambah taqwa. Solat contohnya, yang merupakan tiang agama dan ibu bagi segala ibadah adalah satu modul didikan dan latihan jiwa yang lengkap. Segala unsur keinsanan terlibat dalam solat termasuk anggota lahir, lidah, akal dan hati. Kalau solat dapat dibuat dengan khusyuk, tawadhuk dan khuduk dan dapat difahami, dihayati dan dijiwai segala apa yang dibaca dan dilafazkan, maka akan timbul rasa bertuhan dan rasa kehambaan di dalam hati kita. Rasa bertuhan adalah rasa Allah sentiasa melihat, mengawasi dan mengetahui tentang diri kita. Rasa Allah Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya dan sebagainya. Rasa kehambaan pula adalah rasa hina, bersalah dan berdosa di sisi Tuhan. Rasa lemah, dhaif dan bergantung harap kepada Tuhan. Rasa bertuhan akan menyuburkan sifat-sifat mahmudah dalam hati kita. Rasa kehambaan pula akan memusnahkan dan membakar sifat-sifat keji atau mazmumah dari hati kita. Solat yang sempurna dan lengkap lahir batinnya akan menjadikan kita orang yang kuat keyakinan, kuat iman, baik akhlak, berdisiplin, bersih lahir dari maksiat dan kemungkaran, kuat syariat dan bersih jiwa dari sifat-sifat keji dan tercela. Begitu juga puasa. Kalau dilaksanakan berserta rohnya dan ada penghayatannya, jiwa kita yang jahat dan tenat dapat dipulihkan. Mazmumah dipulihkan kepada mahmudah. Ke-gelisahan dipulihkan kepada ketenangan. Fitrah dapat dikem-balikan semula kepada keadaan asal semulajadinya yang suci dan tenang. Zakat pula sepatutnya dapat mengungkai sifat-sifat tamak dan bakhil. Zakat, kalau dihayati boleh menyembuhkan penyakit cinta dunia dan mendatangkan rasa belas kasihan dan kasih sayang terhadap fakir miskin. KENAPA SELAMA INI IBADAH TIDAK MENDIDIK KITA Sebab pertama ialah kerana selama ini kita diberi ilmu tentang ibadah hanya yang bersangkut-paut dengan hukum-hakamnya sahaja iaitu tentang syarat, rukun, sah dan batalnya sahaja. Oleh itu dalam ibadah, itulah perkara yang kita jaga sangat-sangat dan tidak lebih dari itu. Ilmu lain tentang ibadah termasuk falsafahnya tidak diajar. Kefahaman tidak diajar. Penghayatan tidak diajar. Hasilnya segala ibadah yang kita buat, kalaupun sah dan cukup syarat rukunnya, tetapi tidak dapat dihayati. Apabila ibadah tidak dihayati, maka rugilah kita kerana ibadah kita itu tidak mendidik kita. Hati kita tidak berubah walaupun kita sudah beribadah berpuluh-puluh tahun lamanya malahan sepanjang hidup kita. Ibadah kita tidak menjadi makanan bagi jiwa. Ia tidak membentuk dan menguatkan jiwa kita. Ia tidak menambahkan taqwa kita. Lebih malang lagi, ibadah kita itu tidak sampai kepada Tuhan. Ilmu ibadah yang kita belajar selama ini tidak langsung menyentuh soal roh ibadah atau hikmah dalam ibadah. Sebab itu kita lihat, orang yang banyak ibadah dan banyak sembah-yang, ibadah dan sembahyang mereka tidak memberi apa-apa kesan di dalam diri dan hati mereka. Akhlak mereka tidak banyak berubah. Bahkan orang yang banyak ibadah dan sembahyang selalunya menjadi beku, jumud, pasif dan tidak produktif. Kedua adalah kerana kebanyakan orang tidak ada ilmu dan tidak faham tentang Tuhan. Oleh sebab itu ibadah mereka tidak memberi kesan. Ibadah termasuk sembahyang bukan untuk mengajar atau memahamkan manusia tentang Tuhan. Manusia sepatutnya sudah ada ilmu dan sudah faham tentang Tuhan sebelum mereka beribadah atau sebelum mereka sembahyang. Ibadah dan sembahyang itu hanya untuk mengingatkan dan menyedarkan manusia tentang Tuhan sebab manusia itu sering lupa. Ibadah dan sembahyang hanya akan memberi kesan kepada orang yang sudah ada ilmu dan faham tentang Tuhan. Orang yang tidak faham Tuhan, ibadah dan sembahyangnya tidak ada erti apa-apa. Dia tidak akan dapat rasa bertuhan dalam ibadahnya kerana dia tidak tahu dan tidak faham Tuhan. Itu sebab sebelum kita bersyariat, Tauhid kena selesai dahulu. Hadis ada menyebut, “Awal-awal agama mengenal Allah.” CONTOH SEJARAH ORANG-ORANG BERTAQWA Rasulullah pernah bercerita tentang Sayidina Abu Bakar yang tinggi darjatnya di sisi Allah lebih kurang begini: Apa yang hebat pada Abu Bakar di sisi Tuhan itu bukan sembahyangnya, bukan puasanya, bukan sedekahnya, bukan jihadnya padahal semua itu hebat belaka. Tetapi yang hebat di sisi Tuhan itu ialah apa yang ada di dalam hatinya. Walaupun faktor lahir Sayidina Abu Bakar itu begitu hebat sekali tetapi Tuhan tidak pandang itu semua. Tuhan nilai faktor dalamannya. Diceritakan lagi bahawa dalam satu majlis, Rasulullah SAW sedang bercakap kepada para Sahabat, “Tidak lama lagi akan datang ke majlis kita ini seorang ahli Syurga.” Tidak lama selepas itu, orang itu pun datang lalu memberi salam. Rasulullah SAW pun berkata, “Silakan.” Itulah orangnya yang Rasulullah SAW sebut bahawa dia ahli Syurga. Rupanya, ada Sahabat yang ambil perhatian. Apakah kelebihan orang ini? Selepas majlis selesai, Sahabat tersebut mengekori orang tadi balik ke rumah tanpa disedarinya. Setelah sampai, dia bertanya, “Bolehkah saya menumpang bermalam di rumah saudara?” Orang tadi berkata, “Ahlan wasahlan, silakan.” Tujuan Sahabat itu menumpang bermalam adalah untuk melihat apa kelebihan orang itu kerana dalam ramai-ramai Sahabat, yang ini disebut khusus oleh Rasulullah sebagai ahli Syurga. Sahabat yang menumpang bermalam itu tidak tidur tetapi dia memerhati sahaja sampai ke subuh. Dilihatnya tidak ada sesuatu pun yang istimewa. Orang itu sembahyang yang fardhu sahaja. Sunat rawatib pun dia tidak buat. Malam pun dia tidak bangun untuk tahajud. Padahal Sahabat itu sendiri tahajud malam, sembahyang sunat, berwirid, berzikir dan membaca Al Quran. Pening dia memikirkan. Beginikah ibadah ahli Syurga? Selepas sembahyang Subuh, mereka berbual. Sahabat itu berkata, “Semalam, sebelum saudara datang ke majlis, Rasu-lullah ada menyebut, ‘Sekejap lagi akan datang ke majlis ini seorang ahli Syurga’. Tiba-tiba saudara datang. Jadi, saudaralah orangnya. Tujuan saya minta bermalam di rumah saudara adalah untuk melihat amal ibadah saudara untuk saya tiru. Tetapi saya tengok, semalam tidak ada apa-apa pun. Saudara sembahyang yang fardhu sahaja. Apakah rahsia sebenar saudara boleh menjadi ahli Syurga?” Orang itu menjawab, “Wahai saudara, dalam hidup ini, saya bukan sahaja tidak ada hasad dengki, fikir untuk berhasad dengki pun tidak.” Rupanya, faktor dalaman iaitu kebersihan hati itulah yang besar. Orang itu bukan setakat tidak berhasad dengki, niat atau teringat hendak berhasad dengki pun tidak ada. Ada satu lagi contoh lain yang berlaku di zaman Rasulullah. Pada satu masa, ada seorang Sahabat yang menceritakan kepada Rasulullah SAW, “Saya ada seorang jiran yang kuat ibadahnya. Malam dia bertahajud, siang dia berpuasa sunat. Tetapi perempuan itu ada sedikit cacatnya. Dia sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati jirannya.” Rasulullah berkata, “Dia adalah ahli Neraka.” Kalau dilihat pada lahiriah perempuan itu, memang hebat tetapi itu baru 10%. Dalamnya rosak sebab ada hasad dengki. Walaupun cacatnya satu sahaja tetapi ia besar. Macam orang cantik tetapi dalam badannya ada barah. Apa erti cantik, apa erti hidung mancung dan apa erti kulit putih melepak kalau dalam badan ada barah. RUMUSAN TENTANG RUKUN TAQWA Kini baru kita tahu bahawa rukun taqwa itu ialah Iman, Islam, dan Ihsan. Dalam ke tiga-tiga perkara tersebut ada pula rukunrukunnya lagi yang dikatakan rukun dalam rukun. Dalam rukun Iman ada empat rukun, dalam rukun Islam ada lima rukun dan dalam rukun Ihsan ada satu rukun. Kebanyakan rukun-rukun tersebut menyuluh hal dalaman atau batiniah. Hanya satu sahaja yang menyuluh hal luaran atau hal lahiriah (fizikal). Jadi apa yang kita dapat faham dari hakikat ini, taqwa itu sebenarnya adalah 90% sebenarnya faktor dalaman, 10% sahaja faktor luaran. Ertinya Tuhan mesti dihayati. Ibadah mesti dihayati. Tidak cukup ibadah sekadar syarat, rukun, sah dan batal sahaja. Tidak ada makna kalau ibadah itu cukup syarat, rukun dan sah pula pada hukum syarak tetapi tidak dihayati atau dijiwai. Tuhan mesti dihayati supaya lahir rasa kehambaan. Ini yang Tuhan mahu. Inilah jalan mendapat taqwa. Dalam sembahyang contohnya, tidak munasabah kita sembah Tuhan kalau kita tidak kenal Tuhan dan kita tidak rasa yang Tuhan itu hebat. Apa erti penyembahan kalau kita tidak kenal siapa yang kita sembah. Macam kita kenal harimau. Tidak payah berusaha hendak rasa takut. Automatik kita takut sebab kita kenal harimau. Begitu juga dengan Tuhan. Kalau kita kenal Tuhan, tidak payah berusaha untuk rasa takut. Takut akan datang sendiri. Kita tidak rasa takut sebab kita belum kenal Tuhan. Sembahyang bukan setakat penyembahan fizikal. Ia adalah pergerakan roh, hati dan perasaan. Oleh itu hendak menjadi orang bertaqwa, faktor dalaman inilah yang paling penting sebab ia merangkumi 90% dari taqwa. Kalau setakat buat yang lahir sahaja walau sebanyak mana sekalipun, ia baru 10% dari taqwa. Contohnya, katalah seorang ahli ibadah yang ibadahnya cukup banyak, segala sembahyang fardhu dan sunat dia buat. Sembahyang sunatnya sahaja ada sunat Isyrak, Dhuha, sunat Wudhuk, sunat Mutlak, sunat Tahiyatul Masjid dan bermacam-macam sembahyang sunat lagi yang ada tiga puluh tiga jenis kesemuanya. Begitu juga dari segi puasa. Puasa Ramadhan dan segala macam puasa sunat dia buat. Begitu juga haji. Segala macam jenis haji dia buat termasuk umrahnya sekali. Ditambah pula dengan membaca Al Quran, wirid dan zikir. Ini semua bukan mudah untuk dilaksanakan. Kita boleh jadi letih dan lesu. Tidak ramai orang mampu buat semua ini. Namun kalau ada pun orang yang larat dan mampu buat semua itu, ianya baru 10% dari taqwa. Walaupun ditambah dengan berjuang dan berdakwah, tetap ianya 10% juga. Dengan segala amal, usaha dan ibadah lahiriah itu, seseorang itu tidak akan dapat jadi orang yang bertaqwa. Peluang untuk mendapat taqwa hanya 10%. Begitulah orang abid atau ahli ibadah. Walaupun ibadah lahiriahnya banyak dan hebat, rukun dalamannya tidak diambil berat. Rukun dalaman yang mencakupi 90% dari taqwa itu bagaimana? Buat yang 10%, tinggal yang 90%, masakan boleh berjaya. Di sini jelas dan terbukti bahawa taqwa itu ditentukan oleh faktor dalaman sekadar 90%. Faktor luaran hanya 10%. Kalau orang boleh memperhebatkan dalamannya dan yang luar buat hanya yang wajib sahaja pun sudah cukup. Dengan itu, peluang mendapat taqwa lebih banyak. Tetapi kalau faktor luar hebat, dalaman sedikit sangat, dia tetap dianggap zalim atau fasik. Nerakalah tempatnya kalau tidak diampun Tuhan. Jangan kita tertipu dengan luaran sahaja. Jangan kita tertipu dengan banyak sembahyang, banyak puasa, banyak wirid, banyak baca Quran, banyak berdakwah kerana itu luaran sahaja. Taqwa itu 90% faktor dalaman. Umat Islam tertipu bila bangga dengan sembahyang, bangga dengan haji, bangga dengan umrah, bangga dengan sedekah, bangga dengan berjuang, bangga dengan berdakwah. Tetapi faktor dalaman tidak pernah dijaga. Mazmumah bersarang di hati. Rasa bertuhan tidak ada, rasa hamba tidak ada, rasa cinta Tuhan tidak ada, rasa Tuhan hebat tidak ada, gerun dengan Tuhan pun tidak ada. Maka yang luar tidak ada nilai apa-apa. Itupun kalau yang luar dapat dibuat semuanya. Kalau dapat buat sikit-sikit dapatlah beberapa peratus. Selalunya kalau faktor luar bukannya kita akan dapat 10% hanya 3% sahaja. Bukannya kita larat hendak buat 33 jenis sembahyang sunat dan ibadah-ibadah sunat yang lain. Jadi, umat Islam hari ini hancur, pecah belah, haru-biru adalah kerana faktor dalaman tidak selesai. Rukun kepada rukun iman sudah jatuh. Rukun kepada rukun Islam sudah jatuh. Rukun kepada rukun Ihsan sudah jatuh. Akhirnya, rukun Iman, Islam dan Ihsan tidak ada erti apa-apa lagi. Sembahyang banyak mana pun tidak ada apa-apa makna. Hafal rukun iman pun tidak ada peranan apa-apa. Maka tidak pelik kalau perangai tidak berubah. Masih lagi mengata orang, menghina dan marah orang. Sebab memang tidak pernah diajar bahawa faktor dalaman itu penting. Yang dianggap penting selama ini ialah faktor luaran. Dalam Islam, faktor dalaman penting. Tetapi ini tidak pernah diajar. Taqwa itu ditentukan oleh faktor dalaman 90% dan faktor luaran hanya 10%.

doa yang teraniaya pasti di kabul

DO'A ORANG TERANIAYA DIKABUL OLEH ALLAH SWT 19 Maret 2011 pukul 16:22 Rasulullah saw. bersabda: “Tiga do’a yang dikabulkan, yaitu do’a orang yang berpuasa, do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang teraniaya.” (HR. Uqaili, dari Abu Hurairah) ”Ada tiga doa yang tak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang teraniaya, dan doa seorang musafir.” (HR. Abu Hurairah) Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.(Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38) Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Demi kemuliaan-Ku, Aku akan tolong orang yang teraniaya itu dalam waktu dekat." Orang teraniaya atau orang yang dizhalimi yaitu orang yang diperlakukan secara tidak benar oleh orang lain. Orang-orang ini tidak mendapatka hak yang wajib diterimanya. Misalnya, seseorang menagih uangnya kepada orang lain, tetapi yang ditagih ternyata mengingkari hutangnya. Penagih semacam ini termasuk dalam kategori orang yang teraniaya. Seorang buruh menutut gaji kepada majikannya. Oleh majikan gaji tersebut tidak dibayarkan atau dibayar kurang dari seharusnya dia terima. Buruh semacam ini termasuk orang-orang yang teraniaya. Contoh lain ialah sesorang dituduh melakukan suatu kejahatan, padahal yang bersangkutan sama sekali tidak melakukannya. Ia lalu dijatuhi hukuman. Seorang istri tidak diberi uang belanja oleh suaminya, bahkan disuruh mencari nafkah sendiri. Orang-orang ini termasuk golongan yang teraniaya. Bilamana orang yang yang teraniaya memohon kepada Allah agar membinasakan penganiayanya, maka do’anya dijanjikan oleh Allah akan dikabulkan. Karena itu, kita wajib takut kepada orang-orang yang teraniaya oleh perbuatan kita. Sebab walaupun mereka tidak mampu membalas kejahatan kita secara langsung, namun do’a mereka akan menjadi senjata yang ampuh nuntuk menghancurkan kita melalui adzab dan siksa yang diturunkan oleh Allah. Sebuah contoh dalam sejarah yang dikemukakan oleh Allah dalam Al-Qur’an ialah tindakan Fir’aun yang berbuat aniaya dan zhalim kepada kaum Nabi Musa. Walaupun kaum Nabi Musa tidak mampu membalas kezhaliman Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun secara langsung dan bahkan Musa dengan kaumnya dikejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya untuk dibunuh, namun ternyata allah yang membalas kezhaliman Fir’aun dan tentaranya. Allah menenggelamkan mereka di Laut Merah ketika mengejar Musa dan Kaumnya. Jadi, yang langsung menghancurkan dan menghukum Fir’aun dan pasukannya adalah Allah sendiri. Kejadian ini wajib menjadi pelajaran bagi kita dimana saja dan kapan sajha bahwa orang-orang yang teraniaya dekat dengan Allah. Allah selalu memberikan pembelaan dan pertolongan kepada mereka untuk membalas orang-orang yang menganiayanya. Orang-orang yang teraniaya tidak perlu berputus asa menghadapi keperkasaan dan kekuatan penganiayanya. Mereka dijanjikan oleh Allah untuk mendapat pembelaan, perlindungan, dan pertolongan guna melawan penganiaya itu. Cara memperoleh jaminan tersebut adalah dengan selalu berdo’a kepada Allah agar para penganiaya itu mendapat adzab dan siksa dari Allah sehingga mereka tidak merajalela berbuat kezhaliman ditengah masyarakat. Karena itu, mereka seharusnya tidak meremehkan senjata do’a sebagai saran melawan kezhaliman orang-orang yang berbuat zhalim, karena permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Sebaliknya, orang-orang yang suka menganiaya seharusnya takut dan berhati-hati menghadapi orang-orang yang teraniaya, karena orang-orang yang teraniaya itu pasti dibela dan dilindungi oleh Allah. Permohonan apa saja untuk penganiayanya akan dikabulkan oleh Allah. Berikan hak orang sebagaimana mestinya. Karena orang yang Anda aniaya itu akan dibela Allah, sekalipun tidak seagama dengan Anda. Allah tidak rela ada penganiayaan di muka bumi. "Aku telah mengharamkan kezaliman pada diri-Ku, maka janganlah kalian melakukan kezaliman," demikian firman Allah dalam hadits qudsi. Rasulullah berpesan: "Tolonglah saudaramu yang menganiaya dan saudaramu yang teraniaya." Menolong orang yang menganiaya yaitu dengan mencegahnya dari berbuat aniaya.

penyakit ginjal

CARA AMPUH CUCI GINJAL Tahu kah Anda... ? Selama ber puluh2 tahun kita mengunakan ginjal dalam proses biologis tubuh, kandungan garam dan racun yang kita tidak tahu dari mana asalnya dan bertapa banyak jumlahnya, dan kita tidak pernah mencucinya kecuali bagi yang bermasalah saja, Tapi tahukah Anda dengan hanya seikat daun Seledri , Anda bisa mencuci ginjal yang banyak berjasa pada kita ini, caranya mudah saja : 1. sediakan seikat daun Seledri 2. cuci dengan bersih , 3. potong kecil2, 4. masukkan kedalam panci lalu masukan air bersih dan didihkan selama sepuluh menit saja, 5. dinginkan, saring, masukkan kedalam botol yang sesuai dan disimpan dalam lemari dingin, 6. minumlah segelas sehari, insyaaallah Anda akan rasa perubahannya, segala konten garam dan racun2 akan diekskresikan melalui urin. Daun Seledri telah diketahui sebagai satu metode perawatan pembersihan yang terbaik untuk ginjal kita dan itu adalah alami sehingga aman tanpa efek samping. Silakan DiSHARE Subhanallah.. Semoga Allah menjadikan kita hidup sehat, obat yang paling hebat Adalah Iman Dan takwa Kita kepada Allah..aamiin

Rabu, 04 Februari 2015

subuh jangan kesiangan

Dr. Wan Shah Razali ================================= TIPS MUDAH BANGUN TIDUR UNTUK SOLAT SUBUH ================================= 1. Tidur lebih awal. 2. Bersungguh-sungguh dalam bersuci dan berzikir sebelum tidur 3. Tekad untuk bangun solat subuh 4. Berzikir kepada ALLAH SWT ketika bangun 5. Minta bantuan keluarga atau orang -orang soleh untuk bangun solat 6. Berdoa kepada ALLAH SWT agar diberi taufik untuk bangun solat 7. Mengguna saranan-saranan peringatan 8. Memercikkan air di wajah orang yang tidur 9. Tidak tidur sendirian 10. Tidak tidur di tempat yang jauh dari orang lain 11. Keinginan yang kuat untuk bangun dan jangan bangun secara bertahap 12. Jangan kunci jam loceng terlalu jauh dari waktu solat 13. Menyalakan lampu di saat bangun 14. Tidak berjaga malam terlalu lama 15. Tidak memperbanyakkan makan sebelum tidur 16. Jangan salah menerapkan sunah berbaring setelah solat sunat fajar 17. Mengerjakan qiamullail di waktu terakhir sebelum subuh 18. Mengikut petunjuk Nabi Muhammad SAW dalam cara berbaring saat tidur 19. Tidur di siang hari (Qailulah) 20. Jangan tidur sesudah asar dan sesudah maghrib 21. Ikhlas kerana ALLAH SWT. Sabda Nabi: باكروا الغدو -أي الصباح- في طلب الرزق، فإن الغدو بركة ونجاح Maksudnya: Berpagi-pagilah(subuh)dalam mencari rezeki, sesungguhnya berpagi-pagi itu adalah keberkatan dan kejayaan. (Riwayat oleh at-Tabarani dalam al-Awsath) HADIS TELAH SEDIA MENYEBUT: “Wahai anakku, bangunlah dan hadaplah rezeki Tuhanmu, dan janganlah engkau jadi dari kalangan orang yang lalai, sesungguhnya Allah membahagikan rezeki manusia di antara terbit fajar hingga terbit matahari.” (Diriwayatkan al-Baihaqi) ====================== Ingin Berguru Dengan Dr. Wan Shah Razali Secara Live Dan Secara Online? Ketahui Jenis Hartanah Yang Bersesuaian Dengan Profile, Kewangan Dan Kemampuan Anda. Komen "DGC" Dan Kami Akan Pm Anda Untuk Perinciannya

lubang kubur bicara

Lihat KUBUR Luangkan waktu hanya 2 menit aja buat bacanya : Nasihat Kubur: 1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD 2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan ber SILATURAHMI. 3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca AL-QUR'AN. 4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHODAQOH, 5). Aku yg menjepitmu hingga hancur bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dg SHALAT 6). Aku adalah tempat utk merendammu dg cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dg PUASA.. 7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimat "LAILAHAILALLAH"... Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org.. Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja. Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga. Saat kamu membacanya, ia gelisah. Saat kamu mmahaminya, ia kejang2. Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan shari-hari, ia stroke. Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke total, jantungan dan hancur !! Ketika anda ingin menyebarkan pesan ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya. SETAN TERUS BISIKIN >=) "UDAAAAHLAAH,, GAK USAH DI SEBARIN, ga penting kok, BUANG2 WAKTU aja, gak akan di baca ko"... SEKECIL apapun amal ibadah, AllahSWT menghargainya PULUHAN kali lipat... Smga kita smua trmasuk dlm golongan org2 ♈ªnğ brtaqwa,, aamiin. Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat. Aamiin Silahkan klik "suka", dan "bagikan" serta katakan "Aamiin" di kolom komentar. Semoga Allah mendengar dan langsung mengijabahkan doa kita ini

dosa mengakhiri isya

MENGAKHIRKAN SHOLAT ISYA’ Mayoritas Ulama Fuqoha (ahli fiqh) yang terdiri dari kalangan Hanafiyyah, Hanabilah, dan satu pendapat dari Syafiiyah (pada qaul jadiid) mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga malam hukumnya disunahkan, berkata Az-Zaila’ii banyak hadits menerangkan tentang kesunahannya, ini adalah pendapat paling dominannya ahli ilmu dari para shahabat dan tabi’iin, diantara hadits yang menunjukkannya adalah sabda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam riwayat Abu Hurairoh ra. : “Andaikan aku tidak menghawatirkan memberi kesulitan pada umatku niscaya aku perintahkan pada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hngga sepertiga malam atau separuh malam”. (HR Turmudzi I/310-312, Ibnu Maajah I/226, Ahmad Bin Hanbal II/250, Hakim dalam mustadaroknya I/146). Kalangan Hanafiyyah memberi batasan kesunahan mengakhirkan sholat isya diatas pada saat musim dingin sedang saat musim panas justru disunahkan mengawalkan sholat isya’. (Ibnu ‘Abidiin I/146). Kalangan malikiyyah memilih yang lebih utama bagi orang yang sholat sendirian atau berjamah bersama orang-orang yang tidak bisa dinanti kedatangannya mengawalkan sholat walaupun itu sholat isya setelah yakin masuk waktunya. (Syarh alKabiir maa Hasyiyah ad-daasuqi I/180). Dan tidak dianjurkan mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga malam terakhir kecuali bagi orang yang memiliki kesibukan penting, seperti menjalankan pekerjaannya, atau karena ada udzur (halangan) seperti sakit dll. Hanya saja menurut mereka (kalangan malikiyyah) dianjurkan mengakhirkan sholat isya dalam tempo waktu sedikit guna mengumpulkan orang yang hendak jamaah. (AlFawaakih ad-Dawaany I/197). Keutamaan menjalankan sholat di awal waktu meskipun sholat isya ini juga merupakan pendapat syafi’iyyah pada Qaul lainnya (qaul qadiim), an-Nawaawy berkata “Yang lebih utama dari dua qaul (pendapat syafi'i ini) menurut kalangan syafiiyah adalah mengerjakan sholat isya di awal waktu hanya saja keutamaan mengakhirkan isya memang memiliki dalil yang kuat. (Mughni alMuhtaaj I/125, 126 dan alMajmu li an-Nawaawy III/57). Wallahu A’lamu Bis Showaab..

Selasa, 03 Februari 2015

mati di depan mata

Ternyata, Malaikat Izrail Menziarahi Kita Tiap 21 Menit Sahabat dan Saudaraku Tercinta Fillah. Betapa Sering Malaikat Maut Melihat dan Menatap Wajah Seseorang, yaitu dalam waktu 24 jam Sebanyak 70 kali. Seandainya Manusia Sadar Hakikat tersebut, Niscaya dia Tidak akan Lupa untuk Mengingat MATI. Tetapi oleh karena Malaikat Maut adalah Makhluk Ghaib, Manusia Tidak Melihat Kehadirannya, Sebab itu Manusia Tidak Menyadari Apa yg dilakukan oleh Malaikatul Maut. Coba kita lihat » > 1 hari = 24 jam =1440 menit. 1440 menit/ 70 kali Malaikat Melihat kita =20.571 menit, itu Berarti Sang Pencabut Nyawa Menziarahi kita Setiap 21 menit. Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Bahwa Malaikat Maut Memperhatikan Wajah Manusia di Muka Bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang Merenungi Wajah Seseorang, didapati orang itu Sedang Bergelak-Ketawa. Maka ia Berkata ( Izrail ) : ‘Alangkah Herannya aku Melihat orang ini, Padahal Aku diutus oleh Allah untuk Mencabut Nyawanya Kapan saja, Tetapi dia Masih Terlihat Bodoh dan Bergelak ketawa’.” Seorang Sahabat Pernah Bertanya : “Wahai Rasulullah, Siapakah orang Mukmin yang paling Cerdas ?” Rasululloh SAW Menjawab: “Yang paling banyak Mengingat Mati, Kemudian yang Paling Baik dalam Mempersiapkan Kematian tersebut, itulah orang yang paling Cerdas.” [ HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy ] “MARI KITA SELALU INGAT ALLAH dan INGAT MATI dan JANGAN BER-SENANG - SENANG YANG BERLEBIHAN”

marchingband acara aksioma 2015

Senin, 02 Februari 2015

Kyai Kholil Bangkalan

Karomah Kyai Kholil Bangkalan Karomah Mbah Kholil Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “Syaikhuna” yakni guru kami, karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan Madura pernah belajar dan nyantri dengan beliau. Pribadi yang dimaksudkan ialah Mbah Kholil. Tentunya dari sosok seorang Ulama Besar seperti Mbah Kholil mempunyai karomah. Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syeikh Thahir bin Shaleh Al-Jazairi dalam kitab Jawahirul Kalamiyah mengartikan kata karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. Adapun karomah Mbah Kholil diantaranya: a. Tertawa Keras didalam Sholat Pada suatu hari, didalam sholat jemaah yang dipimpin oleh kyai disebuah pesantren tempat kyai Kholil mencari ilmu, Kyai Kholil muda tertawa cukup keras sehingga teman-temannya takut kalau-kalau kyai akan marah karna sikapnya itu. Dugaan mereka tidak keliru,setelah selesai sholat sang kyai menegur Kyai Kholil muda dengan sikapnya yang tertawa cukup keras waktu solat tersebut yang memang dilarang dalam Islam. Ternyata, Kyai Kholil muda masih terus tertawa meskipun kyai sangat marah terhadapnya. Akhirnya Kyai Kholil menjawab bahwa ketika sholat berjamaah berlangsung dia melihat sebuah berkat (wadah nasi waktu kenduri) diatas kepala sang Kyai. Mendengar jawaban tersebut, sang kyai menjadi sadar dan merasa malu atas sholat yang ia pimpin tersebut. Karena sang kyai ingat bahwa selama sholat berlangsung, dia memang merasa tergesa-gesa untuk menghadiri kenduri sehingga mengakibatkan solatnya tidak khusyuk. b. Debat kepiting dan Rajungan Pada suatu hari, para ulama Mekah berkumpul di Masjidil Haram untuk berdiskusi membahas masalah dan hukum Islam yang sedang terjadi di Makah. Semua persoalan didiskusikan tanpa hambatan dan selalu mendapatkan solusi dan kesepakatan semua Ulama tersebut. Akan tetapi pada masalah mengenai halal atau haramnya kepiting dan rajungan terjadi banyak pendapat dan tidak menemukan solusi. Kyai Kholil pada waktu itu berada diantara peserta diskusi sambil mendengarkan dengan tekun sambil sekali-sekali tersenyum melihat silang pendapat para peserta diskusi. Melihat jalan buntu permasalahan yang ada dihadapnya, Kyai Kholil minta izin untuk menawarkan solusi untuk masalah tersebut. Akhirnya Kyai Kholil dipersilahkan untuk naik ke atas mimbar oleh pimpinan diskusi. Setelah tiba diatas mimbar, Kyai Kholil berkata, “ Saudara sekalian, ketidaksepakatan kita dalam menentukan hukum kepiting dan rajungan ini menurut saya disebabkan karena saudara sekalian belum melihat secara pasti wujud kepiting dan rajungan” ujar kyai Kholil. Semua ulama yg hadir dalam diskusi tersebut menyetujui keterangan kyai Kholil tersebut. “ saudara sekalian, adapun wujud kepiting seperti ini” ucap kyai Kholil sambil memegang kepiting yang masih basah. “sedangkan yang rajungan seperti ini” lanjut Kyai Kholil sambil memegang rajungan yang masih basah, seakan baru mengambil dari laut. Semua hadirin merasa terpana dan suasana menjadi gaduh karna keanehan tersebut. Mereka hanya bisa merasa heran dan bingung dari mana sang Kyai Kholil mendapatkankepiting dan rajungan dengan sekejap saja. Maka setelah kejadian tersebut, masalah halal atau haramnya kepiting dan rajungan telah menemukan solusinya. Sejak kejadian itu, Kyai Kholil menjadi ulama yg disegani di antara ulama Masjidil Haram. c. Ke Makkah Naik Kerocok (sejenis daun aren yg dapat mengapung di air) Pada suatu sore di pinggir pantai daerah Bangkalan, Kyai Kholol hanya ditemani oleh Kyai Syamsul Arifin, salah seorang murid dan sahabatnya. Mereka membicarakan perihal urusan pesantren dan persoalan umat, tak terasa waktu sudah berlangsung lama dan matahari hampir terbenam. “ kita belum solat Ashar kyai” kata Kyai Syamsul Arifin. “ Astaghfirullah ” kata kyai Kholil menyadari Kekhilafannya. “ waktu ashar hampir habis, kita tidak mungkin sholat secara sempurna Kyai” ucap Kyai syamsul Arifin. “ kalau begitu, ambil kerocok untuk kita pakai ke Makkah ” kata Kyai Kholil. Setelah mendapatkan kerocok, mereka menumpanginya di atas kerocok tersebut. Beberapa saat ketika Kyai Kholil menatap ke Makkah, tiba-tiba kerocok yang ditumpanginya melesat dengan cepat ke arah Makkah. Sesampainya ke Makkah, Azan solat ashar baru saja dikumandangkan dan mereka mendapatkan Shaf pertama sholat Ashar berjamaah di Masjidil Haram. d. Mengubah Arah Kiblat Masjid Pada suatu hari, Kyai Kholil sedang melihat masjid yang sedang dibangun oleh menantu beliau yaitu Kyai Muntaha. Ketika melihat arah kiblat pada masjid tersebut, Kyai Kholil menegur sang menantu yang alim itu untuk membetulkan arah kiblat masjid yang sedang dibangunnya itu. Sebagai orang yg alim, Kyai Muntaha mempunyai alasan dalam menentukan arah kiblat tersebut, beberapa argumen ditunjukan kepada Kyai Kholil dalam penentuan arah kiblat tersebut. Melihat menantunya tidak ada tanda-tanda untuk mendengar nasihatnya, Kyai Kholil tersenyum sambil berjalan kearah tempat pengimaman di ikuti sang menantu. Kyai Kholil mengambil sebuah kayu untuk melubangi dinding tembok arah kiblat dan menyuruh Kyai Muntaha untuk melihat lubang pada dinding masjid di tempat pengimaman. Betapa kagetnya Kyai Muntaha setelah melihat lubang itu, sang menantu melihat dalam lubang kecil itu terlihat Ka’bah yang berada di Makkah dengan sangat jelas. Dengan penglihatan itu, Kyai Muntaha heran dan sadar bahwa arah kiblat yang menjadi kiblat bangunan masjidnya salah. Arah kiblat bangunan masjid terlalu miring dan terbukti benar apa yang di koreksi Kyai Kholil. e. Membelah Diri Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah ada peristiwa aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyup,” Cerita KH. Ghozi. Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri cuek, tak mau menceritakan apa-apa. Langsung ngeloyor masuk rumah, ganti baju. Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan ke Mbah Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di tengah laut, langsung ditolong Mbah Kholil. ”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” Papar KH. Ghozi yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini. f. Menyembuhkan Orang Lumpuh Seketika Dalam buku yang berjudul “Tindak Lampah Romo Yai Syeikh Ahmad Jauhari Umar” menerangkan bahwa Mbah Kholil Bangkalan termasuk salah satu guru Romo Yai Syeikh Ahmad Jauhari Umar yang mempunyai karomah luar biasa. Diceritakan oleh penulis buku tersebut sebagai berikut: “Suatu hari, ada seorang keturunan Cina sakit lumpuh, padahal ia sudah dibawa ke Jakarta tepatnya di Betawi, namun belum juga sembuh. Lalu ia mendengar bahwa di Madura ada orang sakti yang bisa menyembuhkan penyakit. Kemudian pergilah ia ke Madura yakni ke Mbah Kholil untuk berobat. Ia dibawa dengan menggunakan tandu oleh 4 orang, tak ketinggalan pula anak dan istrinya ikut mengantar. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan orang Madura yang dibopong karena sakit (kakinya kerobohan pohon). Lalu mereka sepakat pergi bersama-sama berobat ke Mbah Kholil. Orang Madura berjalan di depan sebagai penunjuk jalan. Kira-kira jarak kurang dari 20 meter dari rumah Mbah Kholil, muncullah Mbah Kholil dalam rumahnya dengan membawa pedang seraya berkata: “Mana orang itu?!! Biar saya bacok sekalian.” Melihat hal tersebut, kedua orang sakit tersebut ketakutan dan langsung lari tanpa ia sadari sedang sakit. Karena Mbah Kholil terus mencari dan membentak-bentak mereka, akhirnya tanpa disadari, mereka sembuh. Setelah Mbah Kholil wafat kedua orang tersebut sering ziarah ke makam beliau. g. Kisah Pencuri Timun Tidak Bisa Duduk Pada suatu hari petani timun di daerah Bangkalan sering mengeluh. Setiap timun yang siap dipanen selalu kedahuluan dicuri maling. Begitu peristiwa itu terus-menerus, akhirnya petani timun itu tidak sabar lagi. Setelah bermusyawarah, maka diputuskan untuk sowan ke Mbah Kholil. Sesampainya di rumah Mbah Kholil, sebagaimana biasanya Kyai tersebut sedang mengajarkan kitab Nahwu. Kitab tersebut bernama Jurumiyah, suatu kitab tata bahasa Arab tingkat pemula. “Assalamu’alaikum, Kyai,” Ucap salam para petani serentak. “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,“ Jawab Mbah Kholil. Melihat banyaknya petani yang datang. Mbah Kholil bertanya: “Sampean ada keperluan, ya?” “Benar, Kyai. Akhir-akhir ini ladang timun kami selalu dicuri maling, kami mohon kepada Kyai penangkalnya,” Kata petani dengan nada memohon penuh harap. Ketika itu, kitab yang dikaji oleh Kyai kebetulan sampai pada kalimat “qoma zaidun” yang artinya “zaid telah berdiri”. Lalu serta-merta Mbah Kholil berbicara sambil menunjuk kepada huruf “qoma zaidun”. “Ya.., Karena pengajian ini sampai ‘qoma zaidun’, ya ‘qoma zaidun’ ini saja pakai sebagai penangkal,” Seru Kyai dengan tegas dan mantap. “Sudah, Pak Kyai?” Ujar para petani dengan nada ragu dan tanda tanya. “Ya sudah,” Jawab Mbah Kholil menandaskan. Mereka puas mendapatkan penangkal dari Mbah Kholil. Para petani pulang ke rumah mereka masing-masing dengan keyakinan kemujaraban penangkal dari Mbah Kholil. Keesokan harinya, seperti biasanya petani ladang timun pergi ke sawah masing-masing. Betapa terkejutnya mereka melihat pemandangan di hadapannya. Sejumlah pencuri timun berdiri terus-menerus tidak bisa duduk. Maka tak ayal lagi, semua maling timun yang selama ini merajalela diketahui dan dapat ditangkap. Akhirnya penduduk berdatangan ingin melihat maling yang tidak bisa duduk itu, semua upaya telah dilakukan, namun hasilnya sia-sia. Semua maling tetap berdiri dengan muka pucat pasi karena ditonton orang yang semakin lama semakin banyak. Satu-satunya jalan agar para maling itu bisa duduk, maka diputuskan wakil petani untuk sowan ke Mbah Kholil lagi. Tiba di kediaman Mbah Kholil, utusan itu diberi obat penangkal. Begitu obat disentuhkan ke badan maling yang sial itu, akhirnya dapat duduk seperti sedia kala. Dan para pencuri itupun menyesal dan berjanji tidak akan mencuri lagi di ladang yang selama ini menjadi sasaran empuk pencurian. Maka sejak saat itu, petani timun di daerah Bangkalan menjadi aman dan makmur. Sebagai rasa terima kasih kepada Mbah Kholil, mereka menyerahkan hasil panenannya yaitu timun ke pondok pesantren berdokar-dokar. Sejak itu, berhari-hari para santri di pondok kebanjiran timun, dan hampir-hampir di seluruh pojok-pojok pondok pesantren dipenuhi dengan timun. h. Kisah Ketinggalan Kapal Laut Kejadian ini pada musim haji. Kapal laut pada waktu itu, satu-satunya angkutan menuju Mekkah. Semua penumpang calon haji naik ke kapal dan bersiap-siap, tiba-tiba seorang wanita berbicara kepada suaminya: “Pak, tolong saya belikan anggur, saya ingin sekali,” Ucap istrinya dengan memelas. “Baik, kalau begitu. Mumpung kapal belum berangkat, saya akan turun mencari anggur,” Jawab suaminya sambil bergegas ke luar kapal. Suaminya mencari anggur di sekitar ajungan kapal, nampaknya tidak ditemui penjual buah anggur seorangpun. Akhirnya dicobanya masuk ke pasar untuk memenuhi keinginan istrinya tercinta. Dan meski agak lama, toh akhirnya anggur itu didapat juga. Betapa gembiranya sang suami mendapatkan buah anggur itu. Dengan agak bergegas, dia segera kembali ke kapal untuk menemui isterinya. Namun betapa terkejutnya setelah sampai ke ajungan, kapal yang akan ditumpangi semakin lama semakin menjauh. Sedih sekali melihat kenyataan ini. Ia duduk termenung tidak tahu apa yang mesti diperbuat. Di saat duduk memikirkan nasibnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang menghampirinya. Dia memberikan nasihat: “Datanglah kamu kepada Mbah Kholil Bangkalan, utarakan apa musibah yang menimpa dirimu!” Ucapnya dengan tenang. “Mbah Kholil?” Pikirnya. “Siapa dia, kenapa harus ke sana, bisakah dia menolong ketinggalan saya dari kapal?” Begitu pertanyaan itu berputar-putar di benaknya. “Segeralah ke Mbah Kholil minta tolong padanya agar membantu kesulitan yang kamu alami, insya Allah,” Lanjut orang itu menutup pembicaraan. Tanpa pikir panjang lagi, berangkatlah sang suami yang malang itu ke Bangkalan. Setibanya di kediaman Mbah Kholil, langsung disambut dan ditanya: “Ada keperluan apa?” Lalu suami yang malang itu menceritakan apa yang dialaminya mulai awal hingga datang ke Mbah Kholil. Tiba-tiba Kyai itu berkata: “Lho, ini bukan urusan saya, ini urusan pegawai pelabuhan. Sana pergi!” Lalu suami itu kembali dengan tangan hampa. Sesampainya di pelabuhan sang suami bertemu lagi dengan orang laki-laki tadi yang menyuruh ke Mbah Kholil, lalu bertanya: ”Bagaimana, sudah bertemu Mbah Kholil?” “Sudah, tapi saya disuruh ke petugas pelabuhan,” Katanya dengan nada putus asa. “Kembali lagi, temui Mbah Kholil!” Ucap orang yang menasehati dengan tegas tanpa ragu. Maka sang suami yang malang itupun kembali lagi ke Mbah Kholil. Begitu dilakukannya sampai berulang kali. Baru setelah ketiga kalinya, Mbah Kholil berucap: “Baik kalau begitu, karena sampeyan ingin sekali, saya bantu sampeyan.” “Terima kasih Kyai,” Kata sang suami melihat secercah harapan. “Tapi ada syaratnya,” Ucap Mbah Kholil. “Saya akan penuhi semua syaratnya,” Jawab orang itu dengan sungguh-sungguh. Lalu Mbah Kholil berpesan: “Setelah ini, kejadian apapun yang dialami sampeyan jangan sampai diceritakan kepada orang lain, kecuali saya sudah meninggal. Apakah sampeyan sanggup?” Seraya menatap tajam. “Sanggup Kyai,“ Jawabnya spontan. “Kalau begitu ambil dan pegang anggurmu pejamkan matamu rapat-rapat,” Kata Mbah Kholil. Lalu sang suami melaksanakan perintah Mbah Kholil dengan patuh. Setelah beberapa menit berlalu dibuka matanya pelan-pelan. Betapa terkejutnya dirinya sudah berada di atas kapal tadi yang sedang berjalan. Takjub heran bercampur jadi satu, seakan tak mempercayai apa yang dilihatnya. Digosok-gosok matanya, dicubit lengannya. Benar kenyataan, bukannya mimpi, dirinya sedang berada di atas kapal. Segera ia temui istrinya di salah satu ruang kapal. “Ini anggurnya, dik. Saya beli anggur jauh sekali,” Dengan senyum penuh arti seakan tidak pernah terjadi apa-apa dan seolah-olah datang dari arah bawah kapal. Padahal sebenarnya dia baru saja mengalami peristiwa yang dahsyat sekali yang baru kali ini dialami selama hidupnya. Terbayang wajah Mbah Kholil. Dia baru menyadarinya bahwa beberapa saat yang lalu, sebenarnya dia baru saja berhadapan dengan seseorang yang memiliki karomah yang sangat luar biasa. i. Kyai Kholil dipenjara oleh Penjajah Masa hidup Kiai Kholil, tidak luput dari gejolak perlawanan terhadap penjajah. Tetapi, dengan caranya sendiri Kiai Kholil melakukan perlawanan; pertama, ia melakukannya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang ini, Kiai Kholil mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi pemimpin yang berilmu, berwawasan, tangguh dan mempunyai integritas, baik kepada agama maupun bangsa. Ini dibuktikan dengan banyaknya pemimpin umat dan bangsa yang lahir dari tangannya; salah satu di antaranya: Kiai Hasyim Asy’ari, Pendiri Pesantren Tebuireng. Cara yang kedua, Kiai Kholil tidak melakukan perlawanan secara terbuka, melainkan ia lebih banyak berada di balik layar. Realitas ini tergambar, bahwa ia tak segan-segan untuk memberi suwuk (mengisi kekuatan batin, tenaga dalam) kepada pejuang, pun Kiai Kholil tidak keberatan pesantrennya dijadikan tempat persembunyian. Ketika pihak penjajah mengetahuinya, Kiai Kholil ditangkap dengan harapan para pejuang menyerahkan diri. Tetapi, ditangkapnya Kiai Kholil, malah membuat pusing pihak Belanda; karena ada kejadian-kejadian yang tidak bisa mereka mengerti; seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para tahanan tidak melarikan diri. Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin menjenguk dan memberi makanan kepada Kiai Kholil, bahkan banyak yang meminta ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda dan sekutunya merelakan Kiai Kholil untuk di bebaskan saja. j. Kyai kholil berguru ke kyai pasuruan Ketika Kiai Kholil masih muda, dia mendengar bahwa di Pasuruan ada se­orang kiai yang sangat sakti mandra­guna. Namanya Abu Darin. Kholil muda ingin sekali belajar kepada Abu Darin. Sema­ngat untuk menimba ilmu itu begitu meng­gebu-gebu pada dirinya sehingga jarak tempuh yang begitu jauh dari Bang­kalan di Pulau Madura ke Pasuruan di Pulau Jawa tidak dianggapnya sebagai rintang­an berarti, meski harus berjalan kaki. Namun apa daya, sesampainya Kholil muda di Desa Wilungan, Pasuruan, tem­pat kiai Abu Darin membuka pesantren, ternyata Kiai Abu Darin sudah wafat. Dia meninggal hanya beberapa hari sebelum kedatangan Kholil muda. Habislah ha­rapannya untuk mewujudkan cita-cita­nya berguru kepada kiai yang mempu­nyai ilmu tinggi tersebut. Dengan langkah gontai karena capai fisik dan penat mental, hari berikutnya Kho­lil berta’ziyah ke makam Kiai Abu Da­rin. Di depan pusara Kiai Darin, Kholil membaca Al-Qur’an hingga 40 hari. Dan pada hari yang ke-41, ketika Kholil te­ngah ketiduran di makam, Kiai Abu Darin hadir dalam mimpinya. Dalam kesempatan itu almarhum mengatakan kepada Kholil, “Niatmu untuk belajar sungguh terpuji. Telah aku ajarkan ke­padamu beberapa ilmu, maka peliharalah.” Kholil lalu terbangun, dan serta merta dia sudah hafal kandungan kitab Imrithi, Asymuni, dan Alfiyah, kitab utama pe­santren itu. Subhanallah. k. Melindungi calon santrinya dari musibah Pada kisah yang lain, Kiai Kholil ber­usaha melindungi calon santrinya dari musibah, padahal dia berada di Bang­kalan, sementara si calon santri di te­ngah Alas Roban, Batang, Pekalongan. Menurut cerita si calon santri yang ber­nama Muhammad Amin, ia berang­kat dari Kempek, Cirebon, bersama lima orang temannya, menuju Bangkalan, Ma­dura, untuk berguru kepada Kiai Kho­lil. Mereka tidak membawa bekal apa-apa kecuali beberapa lembar sarung, baju, dan celana untuk tidur, parang, ser­ta thithikan, alat pemantik api yang ter­buat dari batu. Setelah berjalan kaki berhari-hari, menerobos hutan dan menyeberangi sungai, mereka sampai di tepi Hutan Roban di luar kota Batang, Pekalongan. Hutan itu terkenal angker, sehingga tidak ada yang berani merambahnya. Pohon-pohon yang ada di hutan itu be­sar-besar, semak belukar sangat tinggi, banyak binatang buas di dalamnya. Na­mun yang lebih menyeramkan, banyak perampok yang berkeliaran di tepi hutan itu. Mereka perampok yang kejam dan tidak segan-segan membantai mangsa­nya kalau melawan. Menjelang malam, tatkala enam orang calon santri itu sedang mencari tem­pat untuk tidur, tiba-tiba muncul se­sosok laki-laki. Namun karena tampang­nya biasa-biasa saja, mereka tidak me­naruh curiga. Bahkan orang itu kemudi­an bertanya apa mereka punya thithikan, karena ia akan menyulut rokok. Namun setelah benda itu dipegang­nya, ia mengatakan bahwa batu itu ter­lalu halus sehingga sulit dipakai untuk membuat api. “Masih perlu dibikin kasar sedikit,” kata orang itu sambil memasuk­kan batu tersebut ke mulutnya lalu meng­gigitnya se­hingga pecah menjadi dua. Terbelalak mata enam orang calon santri itu menyaksikan kekuatan mulut laki-laki itu. Mereka gemetar ketakutan. “Serahkan barang-barang kalian,” hardik orang itu. Amin, yang paling berani di antara me­reka, menjawab, “Kalau barang-ba­rang kami diambil, kami tidak bisa me­lanjutkan perjalanan ke Bangkalan.” Mendengar kata “Bangkalan”, orang itu tampak waswas. “Mengapa kalian ke sana?” dia balik bertanya. “Kami mau berguru kepada Mbah Kholil,” jawab Amin. Tersentak laki-laki itu, seperti pem­buru tergigit ular berbisa. Wajahnya pu­cat pasi, bibirnya menggigil. “Jadi kalian mau nyantri sama Kiai Kholil?” “Betul,” sahut enam calon santri itu ber­samaan. Mereka gembira karena me­rasa tidak akan dirampok. Tapi dugaan itu meleset. “Kalau begitu, serahkan semua ba­rangmu kepadaku,” kata lelaki itu. “Kali­an tidur saja di sini, dan aku akan men­jaga kalian semalaman.” Makin ketakutan saja para remaja itu. Mereka kemudian memang membaring­kan badan tapi mata tidak bisa diajak tidur sema­laman. Maut seakan sudah dekat saja. Keesokan harinya, selepas mereka shalat Subuh, lelaki itu mengajak mereka pergi. “Ayo kita berangkat,” ujarnya. “Ke mana ?” tanya para calon santri. “Akan kuantar kalian ke luar dari hu­tan ini agar tidak diganggu oleh peram­pok lain,” jawabnya tampak ramah. Dalam hati mereka bertanya-tanya, apa maunya orang ini. Namun sebelum pertanyaan itu terjawab, orang itu ber­kata. “Sebenarnya kalian akan aku ram­pok, dan menjual kalian kepada onder­neming untuk dijadikan kuli kontrak di luar Jawa. Tapi ilmu saya akan berbalik mencelakakan diri saya kalau berani mengganggu para calon santri Kiai Kholil. Sebab guru saya pernah dikalah­kan Kiai Kholil dengan ilmu putihnya.” Maka enam remaja dari Kempek itu kian mantap untuk nyantri ke Bangkalan. Terlebih lagi baru di perjalanan saja un­tuk menuju pesantren Kiai Kholil mereka telah memperoleh karamah dari pemim­pin pesantren tersebut. l. Kedatangan macan Suatu hari di bulan Syawal. Kiai Kholil tiba-tiba memanggil santrinya. Anak-anakku, sejak hari ini kalian harus memperketat penjagaan pondok pesantren. Pintu gerbang harus senantiasa dijaga, sebentar lagi akan ada macan masuk ke pondok kita ini.” Kata Syeikh Kholil agak serius. Mendengar tutur guru yang sangat dihormati itu, segera para santri mempersiapkan diri. Waktu itu sebelah timur Bangkalan memang terdapat hutan-hutan yang cukup lebat dan angker. Hari demi hari, penjagaan semakin diperketat, tetapi macan yang ditungu-tunggu itu belum tampak juga. Memasuki minggu ketiga, datanglah ke pesantren pemuda kurus, tidak berapa tinggi berkulit kuning langsat sambil menenteng kopor seng. Sesampainya di depan pintu rumah SyeikhKholil, lalu mengucap salam. Mendengar salam itu, bukan jawaban salam yang diterima, tetapi Kiai malah berteriak memanggil santrinya ; Hey santri semua, ada macan….macan.., ayo kita kepung. Jangan sampai masuk ke pondok.” Seru Syeikh Kholil bak seorang komandan di medan perang. Mendengar teriakan Syeikh kontan saja semua santri berhamburan, datang sambil membawa apa yang ada, pedang, clurit, tongkat, pacul untuk mengepung pemuda yang baru datang tadi yang mulai nampak kelihatan pucat. Tidak ada pilihan lagi kecuali lari seribu langkah. Namun karena tekad ingin nyantri ke Syeikh Kholil begitu menggelora, maka keesokan harinya mencoba untuk datang lagi. Begitu memasuki pintu gerbang pesantren, langsung disongsong dengan usiran ramai-ramai. Demikian juga keesokan harinya. Baru pada malam ketiga, pemuda yang pantang mundur ini memasuki pesantren secara diam-diam pada malam hari. Karena lelahnya pemuda itu, yang disertai rasa takut yang mencekam, akhirnya tertidur di bawah kentongan surau. Secara tidak diduga, tengah malam Syeikh Kholil datang dan membantu membangunkannya. Karuan saja dimarahi habis-habisan. Pemuda itu dibawa ke rumah Syeikh Kholil. Setelah berbasa-basi dengan seribu alasan. Baru pemuda itu merasa lega setelah resmi diterima sebagai santri Syeikh Kholil. Pemuda itu bernama Abdul Wahab Hasbullah. Kelak kemudian hari santri yang diisyaratkan macan itu, dikenal dengan nama KH. Wahab Hasbullah, seorang Kiai yang sangat alim, jagoan berdebat, pembentuk komite Hijaz, pembaharu pemikiran. Kehadiran KH Wahab Hasbullah di mana-mana selalu berwibawa dan sangat disegani baik kawan maupun lawan bagaikan seekor macan, seperti yang diisyaratkan Syeikh Kholil. m. Santri yang tidak ikut jamaah Dan diantara karomahnya, pada suatu hari menjelang pagi, santri bernama Bahar dari Sidogiri merasa gundah, dalam benaknya tentu pagi itu tidak bisa sholat subuh berjamaah. Ketidak ikutsertaan Bahar sholat subuh berjamaah bukan karena malas, tetapi disebabkan halangan junub. Semalam Bahar bermimpi tidur dengan seorang wanita. Sangat dipahami kegundahan Bahar. Sebab wanita itu adalah istri Kiai Kholil, istri gurunya. Menjelang subuh, terdengar Kiai Kholil marah besar sambil membawa sebilah pedang seraya berucap:“Santri kurang ajar.., santri kurang ajar…..Para santri yang sudah naik ke masjid untuk sholat berjamaah merasa heran dan tanda tanya, apa dan siapa yang dimaksud santri kurang ajar itu. Subuh itu Bahar memang tidak ikut sholat berjamaah, tetapi bersembunyi di belakang pintu masjid. Seusai sholat subuh berjamaah, Kiai Kholil menghadapkan wajahnya kepada semua santri seraya bertanya ; Siapa santri yang tidak ikut berjamaah?” Ucap Kiai Kholil nada menyelidik. Semua santri merasa terkejut, tidak menduga akan mendapat pertanyaan seperti itu. Para santri menoleh ke kanan-kiri, mencari tahu siapa yang tidak hadir. Ternyata yang tidak hadir waktu itu hanyalah Bahar. Kemudian Kiai Kholil memerintahkan mencari Bahar dan dihadapkan kepadanya. Setelah diketemukan lalu dibawa ke masjid. Kiai Kholil menatap tajam-tajam kepada bahar seraya berkata ; Bahar, karena kamu tidak hadir sholat subuh berjamaah maka harus dihukum. Tebanglah dua rumpun bambu di belakang pesantren dengan petok ini Perintah Kiai Kholil. Petok adalah sejenis pisau kecil, dipakai menyabit rumput. Setelah menerima perintah itu, segera Bahar melaksanakan dengan tulus. Dapat diduga bagaimana Bahar menebang dua rumpun bambu dengan suatu alat yang sangat sederhana sekali, tentu sangat kesulitan dan memerlukan tenaga serta waktu yang lama sekali. Hukuman ini akhirnya diselesaikan dengan baik. Alhamdulillah, sudah selesai, Kiai Ucap Bahar dengan sopan dan rendah hati. Kalau begitu, sekarang kamu makan nasi yang ada di nampan itu sampai habis, Perintah Kiai kepada Bahar.Sekali lagi santri Bahar dengan patuh menerima hukuman dari Kiai Kholil. Setelah Bahar melaksanakan hukuman yang kedua, santri Bahar lalu disuruh makan buah-buahan sampai habis yang ada di nampan yang telah tersedia. Mendengar perintah ini santri Bahar melahap semua buah-buahan yang ada di nampan itu. Setelah itu santri Bahar diusir oleh Kiai Kholil seraya berucap ; Hai santri, semua ilmuku sudah dicuri oleh orang ini ucap Kiai Kholil sambil menunjuk ke arah Bahar. Dengan perasaan senang dan mantap santri Bahar pulang meninggalkan pesantren Kiai Kholil menuju kampung halamannya. Memang benar, tak lama setelah itu, santri yang mendapat isyarat mencuri ilmu Kiai Kholil itu, menjadi Kiai yang sangat alim, yang memimpin sebuah pondok pesantren besar di Jawa Timur. Kia beruntung itu bernama Kiai Bahar, seorang Kiai besar dengan ribuan santri yang diasuhnya di Pondok Pesantren Sido Giri, Pasuruan, Jawa Timur. n. Kedatangan habib Suatu hari menjelang sholat magrib. Seperti biasanya Kiai Kholil mengimami jamaah sholat bersama para santri Kedemangan. Bersamaan dengan Kiai Kholil mengimami sholat, tiba-tiba kedatangan tamu berbangsa Arab. Orang Madura menyebutnya Habib. Seusai melaksanakan sholat, Kiai Kholil menemui tamunya, termasuk orang Arab yang baru datang itu. Sebagai orang Arab yang mengetahui kefasihan Bahasa Arab. Habib menghampiri Kiai Kholil seraya berucap ; Kiai, bacaan Al- Fatihah antum (anda) kurang fasih tegur Habib. Setelah berbasa-basi beberapa saat. Habib dipersilahkan mengambil wudlu untuk melaksanakan sholat magrib. Tempat wudlu ada di sebelah masjid itu. Silahkan ambil wudlu di sana ucap Kiai sambil menunjukkan arah tempat wudlu. Baru saja selesai wudlu, tiba-tiba sang Habib dikejutkan dengan munculnya macan tutul. Habib terkejut dan berteriak dengan bahasa Arabnya, yang fasih untuk mengusir macan tutul yang makin mendekat itu. Meskipun Habib mengucapkan Bahasa Arab sangat fasih untuk mengusir macan tutul, namun macan itu tidak pergi juga. Mendengar ribut-ribut di sekitar tempat wudlu Kiai Kholil datang menghampiri. Melihat ada macan yang tampaknya penyebab keributan itu, Kiai Kholil mengucapkan sepatah dua patah kata yang kurang fasih. Anehnya, sang macan yang mendengar kalimat yang dilontarkan Kiai Kholil yang nampaknya kurang fasih itu, macan tutul bergegas menjauh. Dengan kejadian ini, Habib paham bahwa sebetulnya Kiai Kholil bermaksud memberi pelajaran kepada dirinya, bahwa suatu ungkapan bukan terletak antara fasih dan tidak fasih, melainkan sejauh mana penghayatan makna dalam ungkapan itu. o. Berselisih Suatu Ketika Habib Jindan bin Salim berselisih pendapat dengan seorang ulama, manakah pendapat yang paling sahih dalam ayat ‘Maliki yaumiddin’, maliki-nya dibaca ‘maaliki’ (dengan memakai alif setelah mim), ataukah ‘maliki’ (tanpa alif).Setelah berdebat tidak ada titik temu. Akhirnya sepakat untuk sama-sama datang ke Kiyahi Keramat; Kiyahi Kholil bangkalan. Ketika itu Kiyahi yang jadi maha guru para kiyahi pulau Jawa itu sedang duduk didalam mushala, saat rombongan Habib Jindan sudah dekat ke Mushola sontak saja kiyahi Kholil berteriak. Maaliki yaumiddin ya Habib, Maaliki yaumiddin Habib, teriak Kiyahi Kholil bangkalan menyambut kedatangan Habib Jindan. Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang aneh itu, sang Habib tak perlu bersusah payah menceritakan soal sengketa Maliki yaumiddin ataukah maaliki yaumiddin itu. Demikian cerita Habib Lutfi bin Yahya ketika menjelaskan perbendaan pendapat ulama dalam bacaan ayat itu pada Tafsir Thabari. p. Didatangi tamu Di Bangkalan Madura, hidup sepasang suami-isteri yang cukup bahagia. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada isterinya. “Bu, saya ingin sekali sowan (berkunjung) ke Kyai Kholil,” katanya pada suatu pagi. “Itu bagus sekali Pak, tetapi apa yang akan kita bawa sebagai oleh-oleh kepada Kyai Kholil, kita tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah bentul,” jawab isterinya. “Tidak apa-apa, bentul itu saja yang kita bawa. Asalkan kita ikhlas, Insya Allah akan diterima,” tegas sang suami meyakinkan isterinya. Maka berangkatlah suami isteri tersebut ke Kyai Kholil. Dengan berbekal tawakkal dan sebuah bentul, mereka yakin akan diterima Kyai Kholil dengan baik. Bentul adalah makanan sangat sederhana sejenis talas. Sesampainya di kediaman Kyai Kholil kedatangannya sudah ditunggu. Mereka disambut dengan hangat. “Kyai, saya tidak membawa apa-apa, hanya sebuah bentul ini yang bisa kami haturkan untuk Kyai.” ucap sang suami rada malu-malu. “Wah kebetulan, saya memang ingin makan bentul,” jawab Kyai Kholil menghibur. Kemudian Kyai Kholil memanggil beberapa santri dan menyuruhnya untuk merebus bentul yang baru diterimanya itu. Tak lama setelah itu, santri datang membawa bentul yang sudah direbus itu. Kyai Kholil kelihatan sangat senang dan suka terhadap bentul itu, lalu dimakannya sampai habis. Suami-isteri yang sowan ke Kyai Kholil itu merasa senang, sebab apa yang dikhawatirkan selama ini menjadi kegembiraan. Beberapa hari kemudian, suami-isteri itu ingin sowan kembali ke kyai Kholil. Masih segar di ingatan suami isteri itu akan kesukaan Kyai Kholil. Kali ini, tidak seperti terdahulu. Mereka membawa oleh-oleh bentul sebanyak-banyaknya dengan harapan Kyai Kholil sangat senang menerimanya. Maka berangkatlah suami isteri tersebut ke ulama karismatik itu. Tidak seperti dahulu, dugaan mereka meleset. Mereka disambut dingin. Begitu juga dengan oleh-oleh yang banyak itu. Kyai Kholil tidak menerima oleh-olehnya dan disuruh bawa pulang kembali. Pada saat mereka pulang disadarinya apa yang telah mereka lakukan selama ini. Ternyata, oleh-oleh bentul yang pertama diniatkan semata-mata karena keikhlasan dan tawakkal kepada Allah, sedangkan sowan yang kedua tidak dilanda ikhlas, tetapi rasa pamrih. Mereka meyakini atas kekuatannya sendiri dan merasa dirinya mampu membawa oleh-oleh kepada kyai. Dan itu sangat tidak disukai Kyai Kholil. q. Hanya disuruh perbanyak baca istighfar Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama: “Sampeyan ada keperluan apa?” “Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus,” ucap tamu pertama. Beberapa saat Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai mantap. Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:“Sampeyan ada keperluan apa?” “Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan,” kata tamu kedua. Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar,” tandas kyai. Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga bertanya, “Sampeyan ada keperluan apa?” “Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, ” ucap tamu yang ketiga, dengan raut muka serius. “Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai kepada tamu yang terakhir. Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar. Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri. Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12. Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan. #Ketika anda tidak sampai kehadirat-Nya sudah pasti anda sangat heran dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa berjumpa dengan Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu, dalam Al-Qur’an disebuat Khatamallahu ‘ala Qulubihim (Tertutup mata hati mereka) itulah hijab yang menghalangi anda menuju Tuhan. -Salam ta’dzim- http://nurulhabibi.blogspot.com/2012/09/karomah-kyai-kholil-bangkalan.html http://kumpulanbiografiulama.wordpress.com/2013/01/21/biografi-kh-kholil-bangkalan-madura-syaikhona-mbah-kholil/ http://wongalus.wordpress.com/2013/05/14/hadratrus-syeikh-kh-kholil-bangkalan-madura/

Popular Posts