Senin, 01 Desember 2014

igra

ANGGARAN DASAR IKATAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (IGRA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) adalah organisasi profesi yang merupakan wadah pembinaan dan kerjasama antara kepala dan guru Raudhatul Athfal, Bustanul Athfal, Tarbiyatul Athfal untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam penyelenggaraan pendidikan praswekolah dilingkungan Departemen Agama. BAB II NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 2 1. Organisasi ini bernama Ikatan Guru Raudhatul Athfal yang disingkat IGRA 2. IGRA didirikan oleh Kepala dan guru RA, BA, TA se Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2002 di Bogor untuk masa yang tidak ditentukan. 3. Pimpian Organisasi tingkat pusat berkedudukan di Jakarta. BAB III Pasal 3 KEDAULATAN Kedaulatan organisasi ini ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MUNAS. BAB IV ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 4 IGRA berasaskan Islam Pasal 5 TUJUAN IGRA: 1. Menyeamakan visi, misi dan persepsi RA, BA, TA. 2. Memelihara dan mempererat tali silaturrahmi antara kepala dan guru RA, BA, TA. 3. Memelihara dan meningkatka wawasan dan profesionalisme kepala dan guru RA BA TA. 4. Memelihara dan meningkatkan aktivitas serta dedikasi kepala dan guru RA BA TA. Pasal 6 FUNGSI IGRA: 1. Mendorong dan memprakarsa pembaharuan dengan menyelenggarakan usaha dan kegiatan yang menunjang pelaksanaan proses pembelajaran. 2. Menampung dan menyatukan aspirasi anggota 3. Menyelenggarakan usaha kegiatan ntuk meningkatkan dan memelihara kesejahteraan anggota. BAB V TUGAS POKOK Pasal 7 Untuk mencapai tujuan organisasi sebagai mana tercantum pada pasal 5 IGRA mempunyai tugas pokok sebagai berikut: 1. Melaksanakan pertemuan dan kegiatan setiap jenjang forum secara berkala dan berkesinambungan. 2. Mengupayakan terbentuknya RA BA TA dan IGRA di setiap provinsi 3. Mengkoordinasikan pengunaan bahan pelajaran, buku-buku, lagu-lagu dan alat peraga/bermain. 4. Berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu RA BATA. 5. Memelihara dan memupuk iman takwa dan ilmu pengetahuan teknologi anak usia dini. BAB VI ATRIBUT Pasal 8 IGRA memiliki atribut organisasi: Lambang, Mars, Hymne, Pakaian seragam, papan nama dan lainnya yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 9 1. Keanggotaan IGRA adalah Kepala dan guru RA, BA TA yang beragama Islam sanggup menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memenuhi serta memenuhi ketentuan AD/ART. 2. Anggota IGRA terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan. BAB VIII KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 10 Setiap anggota berkewajiban untuk: 1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi 2. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tagga dan Peraturan Organisasi. 3. Aktif melaksanakan program organisasi. Pasal 11 1. Setiap anggota mempunyai hak untuk: a. Berbicara, mengeluarkan pendapat, mengajukan saran-saran dan usul-usul. b. Memilih dan dipilih. c. Mendapatkan perlindungan. d. Membela diri. e. Aktif dalam kegiatan organisasi 2. Penggunaan hak anggota sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dalam anggaran rumah tangga. BAB IX BENTUK DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 12 1. Bentuk dan sifat IGRA adalah organisasi profesi yang berbentuk vertikal dan horizontal. 2. IGRA adalah organisasi profesi yang bersifat independen. Pasal 13 Susunan organisasi IGRA terdiri dari: 1. Pimpinan Pusat ditingkat Nasional disingkat PP. 2. Pimpinan Wilayah ditingkat Provinsi disingkat PW 3. Pimpinan Daerah ditingkat Kabupaten/Kota, PD 4. Pimpinan Cabang ditingkat Kecamatan, PC BAB X DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASIHAT Pasal 14 Dewan Pembina: 1. Dewan pembina ditingkat pusat memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Pimpinan Pusat IGRA 2. Dewan pembina ditingkat Provisi memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Pimpinan Wilayah IGRA. 3. Dewan pembina ditingkat kota/Kabupaten memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Pimpinan Daerah IGRA 4. Dewan pembina ditingkat Kecamatan memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Pimpinan Cabang IGRA. Pasal 15 Dewan Penasihat: 1. Dewan penasihat ditingkat Pusat memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Pimpinan Pusat IGRA. 2. Dewan penasihat ditingkat Provinsi memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Pimpinan Wilayah IGRA. 3. Dewan penasihat ditingkat Kota/Kabupaten memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Pimpinan Daerah IGRA. 4. Dewan penasihat ditingkat Kecamatan memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Pimpinan Cabang IGRA. Pasal 16 Majelis Hikmah: 1. Majelis Hikmah ditingkat pusat memberi pemikiran dan gagasan kepada pimpinan pusat IGRA. 2. Majelis Hikmah ditingkat provinsi memberi pemikiran dan gagasan kepada pimpinan wilayah IGRA. 3. Majelis Hikmah ditingkat kota/kabupaten memberi pemikiran dan gagasan kepada pimpinan daerah IGRA. BAB XI HUBUNGAN KERJA DENGAN ORGANISASI LAIN Pasal 17 Dalam usaha mencapai tujuan, IGRA mengadakan kerjasama dengan: 1. Departemen Agama diseluruh tingkatan 2. Instansi lainnya baik Pemerintah atau Swasta 3. Organisasi lainnya yang searah dan setujuan 4. Para Donatur selama tidak mengikat.   BAB XII KEUANGAN DAN KEKAYAAN Pasal 18 Keuangan IGRA diperoleh dari: 1. Iuran Anggota 2. APBN/APBD. 3. Sumbangan yag tidak mengikat. 4. Usaha-usaha lainnya yang sah, halal dan tidak bertentangan dengan asas tujuan organisasi. Pasal 19 Kekayaan IGRA terdiri dari barang yang bergerak dan tidak bergerak yang pengunaannya diatur dalam peraturan organisasi. BAB XIII MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT Pasal 20 Musyawarah: 1. Musyawarah Nasional disebut MUNAS. 2. Musyawarah Luar Biasa disebut MUSLUB. 3. Musyawarah Wilayah disebut MUSWIL 4. Musyawarah Daerah disebut MUSDA 5. Musyawarah Cabang disebut MUSCAB Pasal 21 Rapat-rapat terdiri dari: 1. Rapat kerja tingkat pusat disebut RAKERNAS 2. Rapat kerja tingkat wilayah disebut RAKERWIL 3. Rapat kerja tingkat daerah disebut RAKERDA 4. Rapat kerja tingkat cabang disebut RAKERCAB BAB XIV KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 22 Kuorum dan pengambilan keputusan dalam rapat-rapat seperti yang dimaksud dalam pasal 20 dan pasal 21 Anggaran Dasar, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Orgaisasi. BAB XV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 23 Pembubaran IGRA hanya dilakukan dalam MUNAS yang khusus diadakan utuk itu dan akan diatur dalam ketentuan tersendiri. BAB XVI PERATURAN DAN PENGALIHAN Pasal 24 Peraturan dan pengalihan bahan-bahan yang ada tetap berlaku selama sebelum diadakan perubahan dan tidak bertentangan dengan Anggaran dasar ini. BAB XVII PENUTUP Pasal 25 Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan Organisasi Pasal 26 Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, Pada tanggal 23 April 2008 M. 05 Dzulhijjah 1423 H. Ketua, Dra. Hj. Siti Rohani

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts