Senin, 01 Desember 2014

inovasi pendidikan

INOVASI PENDIDIKAN DAN INOVATITIS TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Oleh Sri Rahayu (NIM 82321213088) Abstrak Jurnal ilmiah ini ditulis karena penulis melihat dalam menghadapi Inovasi Pendidikan banyak hal – hal yang perlu untuk diketahui.Kenyataan yang ada, banyak Tenaga Pendidik dan kependidikan dalam menghadapi inovasi pendidikan yang baru, sering mengalami inovatitis atau radang inovasi, dimana mereka merasa bingung mau diapakan dan mau memulai dari mana jika inovasi datang. Kecenderungannya mereka hanya bersifat apatis terhadap inovasi pendidikan.Tulisan ini memaparkan tentang inovasi pendidikan yang menyajikan pengertian inovasi, inovasi pendidikan, karakteristik,proses keputusan inovasi, strategi, faktor – faktor penghambat, dan bagaimana solusi dalam menghadapi inovatitis Tenaga Pendidik dan kependidikan terhadap inovasi pendidikan?Teknik pengumpula data dilakukan dengan menggunakan studi pustaka ,studi dokumen,observasi dan wawancara.Hasil pembahasan menunjukkan bahwa inovasi pendidikan dan inovatitis tenaga pendidik dan kependidikan saling berdampak. Inovasi pendidikan yang semakin komplek menimbulkan inovatitis PTK namun demikian ditemukan solusi terbaik jika PTK berniat untuk menjadi lebih baik. Kata kunci: inovasi,inovasi pendidikan,inovatitis,tenaga pendidik dan kependidikan A. Pendahuluan Di era globalisasi inovasi dalam berbagai bidang kehidupan menempati kedudukan yang penting. Penting karena tanpa inovasi suatu organisasi akan ketinggalan jaman dan tidak up to date sehingga menurunkan kualitas dan daya saing Perubahan – perubahan yang begitu cepat di abad ini telah mendorong berbagai kehidupan untuk melakukan upaya – upaya inovatif agar mampu bersaing . Suharsaputra (2012:309) menyatakan bahwa dewasa ini , tampak sekali perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat telah menjadikan pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang dipercaya dan diandalkan dalam mempersiapkan manusia yang siap dan mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan cepat. Oleh karena itu ,pendidikan sebagai suatu bagian dari kehidupan masyarakat harus mampu menghadapi berbagai perubahan yang terjadi serta mnyikapinya dengan proaktif dab inovatif , sebab jika tidak demikian maka upaya mempersiapkan manusia dalam menghadapi dan menerapkan inovasi dapat mengkaji secara matang , dan kalau memang kurang efektif mereka haruse berani kembali ke posisi awal , sikap ini menurut Roger (1983) merupakan ciri inovator Inovasi Pendidikan semakin tahun semakin digulirkan menuju kesempurnaan dan kualitas yang lebih baik .Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan masih banyak kendala – kendala di lapangan dalam menghadapi inovasi pendidikanhal ini terkait dengan timbulnya sikap inovatitis dari praktisi pendidikan yaitu Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam menghadapi sebuah inovasi pendidikan. Dampak dari sikap inovatitis PTK tersebut kalau dibiarkan berlarut – larut akan menghambat program inovasi pendidikan dan semakin merosotnya kualitan pendidikan di Indonesia . Jurnal ilmiah ini ditulis untuk memperoleh informasi tentang hal – hal yang terkait dengan inovasi pendidikan dan solusi inovatitis tenaga pendidik dan Kependidikan dalam menghadapi inovasi pendidikan yang digulirkan oleh Pemerintah. B. Kajian Teoritik 1.Inovasi Reka baru (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). (www.wikipedia.org) Sementara itu kata innovation sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan. Kata inovasi dalam bahasa Indonesia, sering juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan dalam bahasa Inggris, discovery dan invention. Ada juga yang mengaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan. Untuk memperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi dalam referensi ini, maka perlu dibahas pengertian discovery, invention dan innovation. Yang mana dalam kamus ketiga istilah ini berarti penemuan. Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika situ sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya adalah orang pertama yang menjumpai benua Amerika. Invensi (invention) secara bahasa berarti, penciptaan, penemuan, hasil penemuan, pendapatan. Invensi adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreatifitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru. Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu Hubungan dari pengertian inovasi, invention dan discovery dapat dijelaskan bahwa inovasi dilihat dari bentuk baru, dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin tindakan. Sedangkan dilihat dari maknanya, sesuatu baru itu bisa benar-benar baru yang tercipta sebelumnya yang kemudian disebut dengan istilah invention, atau dapat juga tidak benar-benar baru sebab sebelumnya sudah ada dalam konteks sosial yang lain yang kemudian disebut dengan istilah discovery. Jadi dengan demikian inovasi itu dapat terjadi melalui proses invention atau melalui proses discovery. .( www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-inovasi. Dalam buku yang ditulis oleh Udin Saifudin Sa’ud yang berjudul Inovasi Pendidikan memaparkan beberapa pengertian inovasi menurut para ahli di bawah ini: 1. An innovation is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption. It matters little, so far as human behavior is concerned, whether or not an idea is “objectively” new as mearsured by the lapse of time since its first use or discovery. The perceived newness of the idea for the individual determines his or her reaction to if. If the idea seems new to the individual, it is an innovation (M. Rogers,1983:11) 2. An innovation is an idea for accomplishing some recognition social ana in a new way or for a means of accomplishing some social (Donald P.Ely 1982, Seminar on Educational Change) 3. The term innovation is ussually employed in three different contexts .in one contaxt it ia aynonymeous with invention ,that is ,it refers to a creative process whereby in some novel way to produce a configuration not previously known 4. by the person involved .a person or organization performing this type of activity is usually said to be innovative.Most of the literature on creativity treats th term innovation in this fashion. (Zaltman,Duncan,Holbek,1973:7) Menurut M. Rogers dalam buku Inovasi Pendidikan oleh Udin Saifudin sa’ud mengatakan bahwa “Sebuah inovasi adalah sebuah ide, praktek atau objek yang dirasa baru bagi seseorang atau unit lain dari adopsi. Sedikit sekali hubungannya sepanjang yang menyangkut tingkah laku manusia, baik ide itu secara objektif baru yang diukur dari rentang waktu sejak pertama kali digunakan atau ditemukan. Corak yang dirasa baru dari ide tersebut menentukan reaksi seseorang. Jika ide tersebut kelihatan baru bagi seseorang, maka itu adalah sebuah inovasi”. Semua difinisi tersebut menurut Sa’ud (2013:5) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Hal yang baru itu dapat berupa hasil invensi atau diskoveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah. Dalam buku yang ditulis oleh Uhar Suharsaputra yang berjudul Administrasi Pendidikan juga memaparkan pengertian inovasi menurut para pakar sbb: 1. An inovation is a new idea , or a idea perceived as new than can creat prograssive change (David G Gliddon ,2007) 2. The capability of continously realizing a desired future state ( John Kao, 2005) 3. A creative idea that is realized (Frans Johansson,2004)change that creates a new dimension of performance ( Drucker and Hesselbein ,2002) 4. Theprocess of translating new idea into tangible societu impact (Krisztina Holly) Menurut Suharsaputra (2012:284) menyimpulkan tentang pengertian sebagaimana telah dikemukakan di atas , tampak tidak terdapat perbedaan dalam pemaknaan inovasi, namun lebih bersifat saling melengkapi dan menambah cakupan pengertian sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih luas .Apabila disimpulkan pokok- pokok pikiran dari pengertian diatas adalah sebagai berikut: • Inovasi merupakan penerapan hal – hal yang baru dalam suatu pelaksanaan tugas sebagi penerapan pengetahuan; • Hal-hal baru dalam inovasi dapat berupa ide , praktik,proses, pelayanan,ideologi ,strategi bisnis atau objek; • Inovasi merupakan suatu perubahan dan atau berimplikasi perubahan sebagai akibat dari penerapan hal- hal yang baru Sementara itu menurut Suherli menyatakan bahwa inovasi adalah hasil penciptaan sesuatu yang dianggap baru yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah, baik berupa ide, barang, kejadian, metode dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Dari berbagai pengertian – pengertian inovasi diatas penulis menilai semuanya hampir sama maknanya hanya penekannya yang berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah sesuatu yang baru dari seseorang atau kelompok yang sengaja dibuat untuk menghadapi situasi dan kondisi agar lebih baik dari sebelumnya sehingga lebih meningkat mutunya. 2. Inovasi Pendidikan Menurut Sa’ud (2013:6) mengemukakan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal ( yang ada sebelumnya),serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovsi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memcahkan masalah pendidikan (2012,www.forum.indonesiamengajar.org) Berikut ini adalah beberapa contoh inovasi pendidikan dalam power poin perkuliahan oleh Kusnandi yaitu:  MBS,  MPMBS,  Life Skill Education,  Akreditasi, Community Based Education,  CTL,  Pendidikan Eksklusif,  KBK,  KTSP  Kurikulum 2013  Problem-Based Curriculum  E-Learning  Keunggulan Lokal  Profesionalisasi dan Sertifikasi Guru  Block Grant, BOS, Tunjangan Profesi  Penilaian Portofolio, Actual Assessment,  Akreditasi  Standarisasi Fasilitas Belajar, ICT, TV Ed. DLL. 3. Karakteristik Inovasi Pendidikan Udin Syarifudin Sa’ud dalam bukunya Inovasi Pendidikan (2013:7) memaparkan bahwa menurut Everett M Roger (1993:14) mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambanrnya penerimaan inovasi, sebagai berikut: 1. Keuntungan relatif , yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya . 2. Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada . 3. Kompleksitas (complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar , sedangkan inovasi yang sukar dimengerti akan lambat penyebarannya . 4. Trialabilitas ( trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima 5. Dapat diamati (obsevability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat , dan sebaliknya. 4. Proses Keputusan Inovasi Menurut Sa’ud (2013:35) mengungkapkan bahwa proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu (unit pengambil keputusan yang lain) , mulai dari pertama tahu adanya inovasi , kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi,penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi , implementatsi inovasi dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.Proses keputusan merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya . Menurut M. Rogers dalam buku Udin Saifudin mengatakan bahwa proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap,yaitu: 1) Tahap Pengetahuan ( knowledge) Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan yaitu tahap pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut dengan cara membuka diri secara aktif terhadap inovasi . 2) Tahap Bujukan ( Persuation ) Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi , seseorang membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi . Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif , maka pada tahap persuasi yang berperan utama bidang afektif atau perasaan . seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi 3) Tahap Keputusan ( Decision) Tahap keputusan dari proses inovasi , berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi . Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi . Ada 2 macam penolakan inovasi yaitu (a) penolakan aktif artinya penolakan inovasi setelah melalui proses mempertimbangkan untuk menerima inovasi atau mungkin sudah mencoba lebih dahulu , tetapi keputusan akhir menolalk inovasi . (b) penolakan pasif artinya penolakan inovasi dengan tampa pertimbangan sama sekali . 4) Tahap Implementasi ( Implementation) Tahap implementasi dari keputusan inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi .Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan.Keputusan penerima gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi . Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi . Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia. 5) Tahap Konfirmasi ( Confirmation) Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya Menurut Everett M,Roggers (1983:163) oleh Suharsaputra dalam bukunya Administrasi Pendidikan (2010:299) proses keputusan inovasi adalah “the process throught which an individual (or other decision making unit) passes from first knwledge of an iinovation , to forming an attitude foward the inovation , to a decision to adopt or reject , to implementation of the new idea, and to confirmation of this decision” Dengan melihat pengertian tersebut ,tampak bahwa proses inovasi atau proses perubahan keputusan inovasi merupakan suatu rangkaian tahapan di mana seseorang memandang inovasi dari tingkat pengetahuan ,sikap sampai implementasi dan konfirmasi. Proses keputusan inovasi dalam bunga rampai bahan ajar program administrasi pendidikan memaparkan bahwa penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang.Jika ia menerima (mengadopsi) inovasi dia mulai menggunakan ide baru,praktek baru atau barang baru itu dan menghentikan penggunaan ide – ide yang digantikan oleh inovasi itu. Keputusan inovasi adalah proses mental sejak seorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya dan kemudian mengukuhkannya.Beberapa tipe keputusan inovasi yaitu: 1) Keputusan otoritas , yaitu keputusan yang dipaksakan kepada seseorang oleh individu yang berada dalam posisi. 2) Keputusan individual , keputusan dimana individu yang bersangkutan ambil peranan dalam pembuatannya Keputusan individual ini ada dua macam : a. Keputusan opional yakni keputusan yang dibuat oleh seseorang terlepas dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh anggota sistem.. b. Keputusan kolektif yakni keputusan yang dibuat oleh individu – individu yang ada dalam sistem sosial melalui konsensus. 5. Strategi Inovasi Dalam Inovasi Pendidikan Kaitannaya dengan stratergi inovasi dalam pendidikan Sa’ud (2013:63) salah satu faktor yang ikut menentukan efektivitas pelaksanaan program perubahan sosial adalah ketepatan penggunaan strategi, tetapi memilih strategi yang tepat bukan pekerjaan yang mudah .Sukar memilih satu strategi tertentu karena sebenarnya berbagai macam strategi itu terletak pada continum dari tingkat yang paling lemah tekanan paksaan dari luar ,ke arah yang paling banyak tekanan dari luar . Ada empat macam strategi inovasi pendidikan yaitu: a. Strategi fasilitas (facilitative strategies) Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi fasilitas artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang telah ditentukan ,diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program perubahan sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar. b. Strategi pendidikan (re-educative strategies) Perubahan sosial didefinisikan sebagai pendidikan atau pengajaran kembali (re – education) (Zaltman,Ducan,1977:111) Pendidikan juga dipakai sebagi strategi untuk mencapai tujuan perubahan sosial.Dengan menggunakan strategi pendidikan berarti untuk mengadakan perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta dengan maksud orang akan menggunakan fakta atau informasi itu untuk menentukan tindakan yang akan dilakuakan apabila fakta serta memilihnya guna mengatur tingkah lakunya apabila fakta itu ditunjukkan kepadanya.Zaltman menggunakan istilah “re-education” dengan alasan bahwa dengan strategi ini mungkin seseorang harus belajar lagi tentang sesuatu yang dilupakan yang sebenarnya telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap yang baru . c. Strategi bujukan (persuasive strategies) Program perubahan sosial dengan menggunakan strategis bujukan artinya untuk mencapai tujuan perubahan (klien) ,mau mengikuti perubahan sosial yang direncakan.Sasaran perubahan diajak untuk mengikuti perubahan dengan cara memberikan alasan ,mendorong atau mengajak untuk mengikuti contoh yang diberikan. d. Strategi paksaan (power strategies) Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakan strategi paksaan ,artinya dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan.Apa yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Sedangkan menurut pemaparan Suherli dalam power poin perkuliahan Strategi inovasi meliputi: • Power Coercive (Strategi Pemaksaan) Dilakukan berdasarkan kekuasan, tidak memerhatikan kaidah inovasi, tidak memperhatikan kondisi dan situasi. • Rational Empirical (Empirik Rasional ). Dilakukan sesuai kaidah inovasi, dengan asumsi bahwa manusia dapat menggunakan pikiran logis/akal sehingga bertindak secara rasional untuk mengatasi masalah.. • Normative-Re-Educative (Pendidikan berulang secara normative) Dilakukan secara berulang berdasarkan pengalaman diri, asumsi bahwa seseorang akan memahami pembaharuan sebagai ciri manusia. Pelaksanaan inovasi dilakukan berulang kali sesuai dengan kaidah pendidikan dan berorientasi pada proses. (Kennedy, 1987:163) 6.Inovatitis Menurut Kusnandi dalam power poin perkuliahan memaparkan bahwa inovatitis adalah radang inovasi 7.Tenaga Pendidik dan Kependidikan Menurut Danim (2002:37) memaparkan jenis – jenis Tenaga Kependidikan sebagaimana termaktub di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 1992 tanggal 17 Juli 1992 .Dalam PP tersebut ( pasal3 ayat (1) sampai (3) Disebutkan beberapa jenis tenaga dalam lingkup ketenagaan pendidikan sebagai berikut 1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik,pengelola satuan pendidikan,penilik, pengawas,peneliti dan pengembang di bidang pendidikan,pustakawan,laboran,teknisi sumber belajar dan penguji 2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing , pengajar dan pelatih ‘ 3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah ,direktur,ketua , rektor, dan pimpinan satuan pendidikanluar sekolah Sedangkan dalam wikipedia.org/wiki/Tenaga_kependidikan yang termasuk dapam Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan.Yang termasuk kedalam tenaga kependidikan adalah:Kepala Satuan Pendidikan.Kepala Satuan Pendidikan yaituorang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan perandantugasnya, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah:Kepala Sekolah,Rektor,Direktur, serta istilah lainnya.PendidikPendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:Guru (lihat guru),Dosen (lihat dosen),Konselor (lihat konselor),Pamong belajar (lihat contoh SMP Terbuka),widyaiswara,tutor,instruktur,fasilitator,Ustadz, dan sebutan lainnya. Ketentuan umum)Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1 Merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)) Tenaga Kependidikan adalah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya: • Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum • Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya;( wikipedia.org/wiki/Tenaga_kependidika) • Ketentuan umum)Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 (BAB 1 8. Inovatitis Tenaga Pendidik dan Kependidikan Menurut Kusnandi dalam power point perkuliahan inovatitis adalah radang inovasi tenaga pendidik dan kependidikan dalam menghadapi inovasi pendidikan yang terus berkembang dan berganti setiap saat .Para pendidik ataupun tenaga kependidikan mengalami burning-out (dari kepalanya keluar asap mengepul) saking panas dan pusingnya mereka dalam memahami ke mana arah pendidikan nasional akan menuju? Kumpulan gejala atau sindrom yang kini menghinggapi para guru yang ditandai dengan timbulnya kebingungan atas banyaknya inovasi pendidikan yang akhir-akhir ini diluncurkan pemerintah. Dalam menghadapi inovasi pendidikan banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh tenaga Pendidik dan kependidikan Sa’ud (2013;53) memaparkan faktor –faktor yang mempengaruhi proses inovasi pendidikan agar dapat lebih memahami tentang perluya perubahan pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat digali dari tiga hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan di sekolah , yaitu: (1) Kegiatan belajar mengajar, Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar ialah kemampuan guru sebagai tenaga yang profesional .Guru sebagai tenaga yang telah dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan , diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu , yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional yang telah dirumuskan. (2) faktor internal dan eksternal Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan dengan sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa.Siswa sangat besar pengaruhnya terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan untuk mencapai perubahan tingkah laku siswa .Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan. Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidikan adalah orang tua . Orang tua murid ikut mempunyai peranan dalam menunjang secara moral membantu dan mendorong kegiatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan sekolah maupun sebagai penunjang pengadaan dana. (3) sistem pendidikan (pengelolaan dan pengawasan ) Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diatur dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah. Penanggung jawab sistem pendidikan di Indonesia adalah Departemen Pendidikan nasional yang mengatur seluruh sistem berdasarkan ketentuan – ketentuan yang diberlakukan. 9. Faktor Penghambat Inovasi dalam Pendidikan Pada umumnya, guru dan para pendidik lebih sukar menerima sesuatu inovasi dan perubahan dibandingkan petani atau doktor (Huberman, 1979). Faktor-faktor yang memengaruhi fenomena ini (Havelock, 1971) adalah: Faktor input (1) Halangan untuk berubah dari lingkungannya; (2) Ketidakterampilan agen pembaharu; (3) Inovasi yg terlalu berpusat pada seseorang; (4) Sensitivitas dan defensiveness guru-guru/tenaga kependidikan; (5) Ketiadaan kalangan (linking pin) agen perubahan; (6) Ketidaksesuaian antara teori dan praktik; (7) Inovasi yg digulirkan kurang ilmiah dan kurang hasil kajian; (8) Guru/tenaga kependidikan yang bersifat konservatif; (9) Pemahaman profesionalisme yang samar. Faktor output (1) Tujuan inovasi yang tidak jelas; (2) Tidak ada reward untuk sebuah inovasi; (3) Pendekatannya terlalu formalitas dan keseragaman; (4) Sekolah/lembaga terlalu memonopoli; (5) Komponen pengetahuan rendah dan modal RD kecil; (6) Kesukaran dalam mendiagnosis kelemahan inovasi; (7) Hasil akhir (product) yang kurang jelas; (8) Sumberdaya teknologi dan keuangan rendah; (9) Terfokus pada akuntabilitas publik; Faktor throughput (a) Terdapat jurang pemisah antara ahli dengan tenaga teknis; (b) Perbedaan status dan struktur hierarkis kepegawaian;Kurangnya prosedur dan latihan utuk perubahan Sedangkan menurut Kusnandi dalam power point perkuliahan memaparkan kendala- kendala inovasi pendidikan adalah sebagai berikut: 1) 1.Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi 2) Konflik dan motivasi yang kurang sehat 3) Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi yang dihasilkan 4) Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi 5) Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi 6) Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi Kendala- kendala lain adalah sebagai berikut: 1) Sekolah atau guru tidak dilibatkan (proses perencanaan, pencetusan, bahkan pelaksanaan) sehingga inovasi tersebut dianggap oleh guru atau sekolah bukan miliknya yang tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolah mereka. 2) Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat sekarang, karena sistem atau metode tersebut sudah mereka laksanakan, aman dan nyaman. 3) Inovasi (khususnya Depdiknas Pusat) belum sepenuhnya melihat kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh guru dan siswa. 4) Inovasi dari pusat cendrung beraroma sebuah proyek, segalanya ditentukan oleh pencipta inovasi dari pusat. Inovasi ini bisa terhenti kalau proyek itu selesai atau financialnya sudah habis. 5) Kekuatan dan kekuasaan Pusat yang sangat besar, menekan sekolah atau guru, yang belum tentu sesuai dengan kemauan mereka dan situasi sekolah mereka. C. Solusi Inovatitis PTK dalam Menghadapi Inovasi Pendidikan Dalam menghadapi inovasi pendidikan, menurut penulis solusi terbaik agar PTK tidak selalu mengalami inovatitis hendaknya mengikuti langkah berikut: jika ada suatu inovasi contoh Kurikulum 2013 digulirkan , sikap terhadap perubahan tersebut jangan langsung frontal menolak tapi sebagai akademisi hendaknya mengetahui dulu apa isi kurikulum 2013 , mencari tahu, karena dengan tahu akan paham bagaimana pelaksanaannya untuk diterapkan disekolah. Selanjutnya bersifat terbuka terhadap perubahan tersebut. Walau bagaimanapun ,suka atau tidak suka sebagai akademisi harus mengikuti perubahan jaman, harus up to date kalau mainset terhadap perubahan sudah terbuka maka senang terhadap perubahan yang dihadapi , dengan menyenangi suatu inovasi maka perasaan akan mudah untuk menerima inovasi pendidikan yang datang .Jika sudah paham dan senang maka dapat memutuskan untuk menerima atau menolak sebuah inovasi pendidikan yang hadapi . selanjutnya jika sudah paham dan senang serta memutuskan untuk melaksankan inovasi ,segera jangan ditunda – tunda untuk mengimplementasikan inovasi pendidikan tersebut secepatnya, sebab kalua ditunda – tunda inovasi pendidikan akan terhambat dan dikawatirkan ketika datang lagi inovasi baru lagi tidak akan mengalami inovatitis inovasi pendidikan dimana inovasi yang datang belum terkuasai ,belum dilaksanakan sudah muncul lagi inovasi baru yang lebih komplek lagi yang membutuhkan pemikiran yang serius.Kemudian jika telah mengimplementasikan suatu inovasi pendidikan misalnya telah melakukan kurikulum 2013 dalam KBM tidak boleh hanya melaksankan sesuai dengan persepsi sendiri namun hendaknya mengkonfirmasikan apa yang dilaksanakan tersebut pada yang lebih ahli untuk mencari penguatan terhadap apa yang telah dilaksanakan . Jika semua PTK dalam menghadapi inovasi pendidikan melaksanakan solusi diatas; penulis yakin inovatitis PTK terhadap inovasi pendidikan yang terus dan terus bergulir sepanjang masa. Tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan , membuka diri terhadap perubahan atau inovasi artinya membuka diri bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri . Yang Perlu diperhatikan dalam menerapkan inovasi baru seperti dalam power poin Kusnandi memaparkan bahwa: 1) Guru Gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orangtua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagai motivator,dsb 2) Siswa Siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Kurikulum dan fasilitas 3) Merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Sekolah 4) Program/tujuan. Visi, misi, strategi, tujuan, progja Keberhasilan institusi pendidikan dalam mengemban misinya sangat ditentukan oleh mutu keinterelasian unsur – unsur sistemik yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas proses tranformasi dan mutu hasil kerja institusi pendidikan , seperti tenaga kependidikan ,saran dan prasaranan,biaya ,anak didik , masyarakat dan lingkungan pendukungnya Agar tidak timbul inovatitis maka jika suatu lembaga akan melaksanakan suatu inovasi pendidikan menurut Sa’ud (2013:71) mengemukakan tentang petunjuk penerapan strategi Inovasi Pendidikan pada suatu sekolah sebagai berikut: 1. Buatlah rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan. 2. Gunakan metode atau cara yang memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam usaha merubah pribadi maupun sekolah 3. Gunakan berbagai macam alternatif pilihan(option) untuk mempermudah penerapan inovasi 4. Gunakan data atau informasi yang sudah ada untuk bahan pertimbangan dalam menyusumn perencanaan dan penerapan inovasi 5. Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas terjadinya penerapan inovasi 6. Gunakan kemanfaatan dari pengalaman sekolah atau lembaga lain 7. Berbuatkah secara positif untuk mendapatkan kepercayaan 8. Menerima tanggungjawab pribadi 9. Usahakan adanya pegorganisasian kegiatan yang memungkinkan terjadinya kepemimpinan yang efektif 10. Mencari jawaban atas beberapa pertanyaan dasar tentang inovasi di sekolah Menurut Suharsaputra (2012:322) mengemukakan bahwa dalam upaya untuk mendorogn makin tumbuhnya inovasi di kalangan guru, terdapat beberapa langkah/tahapan yang amat penting untuk dikondisikan dalam suatu organisasi sekolah, adapun tahapan – tahapan tersebut: • Guru sebagai pembelajar (Learner) Guru didorong untuk meningkatkan kemampuan belajar berbagai pengetahuan , terutama yang berkaitan dengan penggunaan teknologi modern dalam proses pembelajaran. • Guru sebagai Pengadopsi ( Adopter) Dengan belajar akan terbuka terhadap perubahan sehingga bersedia dan siap melakukan adopsi atas sesuatu hal yang baru. • Guru sebagai Pengembang (Developer) Dengan pengabdopsian maka guru akan berkembang untuk mengkombinasikan hal- hal yang dianggap perlu • Guru sebagai Pencipta ( creater) Posisi ini merupakan posisi yang paling penting untuk dimiliki oleh guru dimana pengalaman dalam hal –hal tersebut diatas mengendap sehingga tumbuh pespektif baru sehingga tumbuh kemampuan untuk mencipta hal – hal yang baru dalam memperbaiki pelaksanaan kerja sebagai pendidik dan pengajar di sekolah. D. Kesimpulan Inovasi Pendidikan merupakan kebutuhan bagi suatu lembaga pendidikan untuk dapat memiliki daya saing .Oleh karena itu Tenaga Pendidik dan Kependidikan perlu proaktif terhadap perubahan ,peran PTK sangat menentukan dalam keberhasilan suatu inovasi pendidikan agar tidak mengalami inovatitis maka PTK terus mengaktualisasi diri terhadap inovasi pendidikan. E.Rekomendasi Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penulis dapat memberikan rekomendasi: 1. Kepala sekolah hendaknya selalu menciptakan situasi dan kondisi sekolah sebagai masyarakat belajar di sekolah sehingga apapun inovasi pendidikan yang digulirkan oleh pemerintah disambut dengan antusias oleh tenaga Pendidik dan Kependidikan di lembaga yang dipimpinnya.yang baik. 2. Diharapkan Tenaga Pendidik dan Kependidikan proaktif terhadap segala inovasi pendidikan ,menggali dan mengembangkan diri sehingga apapun inovasi pendidikan yang datang tidak mengalami inovatitis. DAFTAR PUSTAKA Danim,S.2010.Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan,Bandung: Pustaka Setia. S. Runalan,dkk.2013.Bungaramapi Bahan Ajar Prodi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Galuh,Ciamis:Galuh Nurani Suharsaputra.2010.Administrasi Pendidikan,Bandung:Aditama Sa’ud.2013.Inovasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta Reka Baru .2013[on line] Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Reka_baru6 April 2013 http://www.refernsimakalah,com/2013/01/pengertian-inovasi,html Efarasati.2012.Pengertian Tujuan Inovasi Pendidikan[on line]Tersedia: http://forum,indonesiamengajar.org/discussion/116/pengertian-dan- tujuan-inovasi-pendidikan/p1 4 April 2013 http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/23/pengertian-pendidik-dan-tenaga-kependidikan/ BIODATA SINGKAT Penulis adalah guru di SDN 1 Mekarmukti Kabupaten Ciamis. Lulusan S1 dari Jurusan Bahasa Inggris UNIGAL Ciamis , dan sekarang tengah melanjutkan studi S2 di Prodi Administrasi Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts